Kamis, 26 Mei 2011

MENGENAL ASAL USUL KALIMANTAN

Dihimpun oleh Turiman Fachturahman Nur dari http://id.wikipedia.org

Kalamantan[1]/Calémantan[2][3]/Kalémantan[4]Kelamantan/Kilamantan/Klamantan/Klémantan/Quallamontan[5]) adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Brunei, Indonesia (dua per tiga) dan Malaysia (sepertiga). Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan "Pulau Seribu Sungai" karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini.

Pada zaman dahulu, Borneo -- yang berasal dari nama kesultanan Brunei -- adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda untuk menyebut pulau ini secara keseluruhan, sedangkan Kalimantan adalah nama yang digunakan oleh penduduk kawasan timur pulau ini yang sekarang termasuk wilayah Indonesia.[6][7] Wilayah utara pulau ini (Sabah, Brunei, Sarawak) dahulu dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kalimantan Utara, tetapi dalam pengertian sekarang Kalimantan Utara adalah Kalimantan Timur bagian utara.

Dalam arti luas "Kalimantan" meliputi seluruh pulau yang juga disebut dengan Borneo, sedangkan dalam arti sempit Kalimantan hanya mengacu pada wilayah Indonesia.

Untuk etimologi nama dahulu adalah Borneo kemudian berubah menjadi Kalimantan berasal dari nama kelamantan sejenis buah sagu yang dikonsumsi penduduk di utara pulau ini.[8] Menurut dari C.Hose dan Mac Dougall, nama "Kalimantan" berasal dari 6 golongan suku-suku setempat yakni Dayak Laut (Iban), Kayan, Kenya, Klemantan, Munut, dan Punan. Dalam karangannya, Natural Man, a Record from Borneo (1926), C Hose menjelaskan bahwa Klemantan adalah nama baru yang digunakan oleh bangsa Melayu. Namun menurut Slamet Muljana, kata Kalimantan bukan kata Melayu asli tapi kata pinzaman sebagai halnya kata Malaya, melayu yang berasal dari India (malaya yang berarti gunung). Kalimantan atau Klemantan berasal dari Sanksekerta, Kalamanthana yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar (kal[a]: musim, waktu dan manthan[a]: membakar). Karena vokal a pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut penduduk asli Klemantan atau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.[9] Terdapat tiga kerajaan besar (induk) di pulau ini yaitu Borneo (Brunei), Succadana (Tanjungpura), dan Banjarmasin. Penduduk kawasan timur pulau ini menyebutnya Pulu K'lemantan[10][11][12], orang Italia mengenalnya Calemantan. Jika ditilik dari bahasa Jawa, nama Kalimantan dapat berarti "Sungai Intan".[13][14][15]

Sepanjang sejarahnya, Kalimantan juga dikenal dengan nama-nama yang lain. Kerajaan Singasari, misalnya, menyebutnya "Bakulapura" yaitu jajahannya yang berada di barat daya Kalimantan. Bakula dalam bahasa Sanskerta artinya pohon tanjung (mismusops alengi) sehingga Bakulapura mendapat nama Melayu menjadi "Tanjungpura" artinya negeri/pulau pohon tanjung yaitu nama kerajaan Tanjungpura yang sering dipakai sebagai nama pulaunya. Sementara Kerajaan Majapahit di dalam Kakawin Nagara Kretagama yang ditulis tahun 1365 menyebutnya "Tanjungnagara" yang juga mencakup pula Filipina seperti Saludung (Manila) dan Kepulauan Sulu.

Hikayat Banjar sebuah kronik kuno dari Kalimantan Selatan yang bab terakhirnya ditulis pada tahun 1663, tetapi naskah Hikayat Banjar ini sendiri berasal dari naskah dengan teks bahasa Melayu yang lebih kuno pada masa kerajaan Hindu, di dalamnya menyebut Pulau Kalimantan dengan nama Melayu yaitu pulau "Hujung Tanah". Sebutan Hujung Tanah ini muncul berdasarkan bentuk geomorfologi wilayah Kalimantan Selatan pada zaman dahulu kala yang berbentuk sebuah semenanjung yang terbentuk dari deretan Pegunungan Meratus yang menjorok ke laut Jawa. Keadaan ini identik dengan bentuk bagian ujung dari Semenanjung Malaka yaitu Negeri Johor yang sering disebut "Ujung Tanah" dalam naskah-naskah Kuno Melayu. Semenanjung Hujung Tanah inilah yang bersetentangan dengan wilayah Majapahit di Jawa Timur sehingga kemudian mendapat nama Tanjungnagara artinya pulau yang berbentuk tanjung/semenanjung.

Sebutan "Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno seperti tentang Ramalan Prabu Jayabaya pada masa akhir Majapahit mengenai akan dikuasai Tanah Jawa oleh bangsa Jepang yang datang dari arah Nusa Kencana sebutan untuk wilayah yang sekarang menjadi provinsi Kalimantan Selatan, karena terbukti sebelum menyeberang ke Jawa, tentara Jepang terlebih dahulu menguasai ibukota Kalimantan saat itu yaitu Banjarmasin. Nusa Kencana sering pula digambarkan sebagai Tanah Sabrang yaitu sebagai perwujudan Negeri Alengka yang primitif tempat tinggal para raksasa di seberang Tanah Jawa. Di Tanah Sabrang inilah terdapat Tanah Dayak yang disebutkan dalam Serat Maha Parwa.

Sebutan-sebutan yang lain antara lain: "Pulau Banjar"[16][17], Raden Paku seorang anggota Walisanga diriwayatkan pernah menyebarkan Islam ke Pulau Banjar, demikian pula sebutan oleh orang Gowa, Selaparang (Lombok), Sumbawa dan Bima karena kerajaan-kerajaan ini memiliki hubungan bilateral dengan Kesultanan Banjar; "Jawa Besar" sebutan dari Marcopolo penjelajah dari Italia[18] atau dalam bahasa Arab[19]; dan "Jaba Daje" artinya "Jawa di Utara (dari pulau Madura) sebutan suku Madura terhadap pulau Kalimantan baru pada abad ke-20.

Pulau Kalimantan berada di tengah-tengah Asia Tenggara karena itu pulau ini banyak mendapat pengaruh budaya dan politik dari pulau-pulau sekitarnya. Sekitar tahun 400 pulau Kalimantan telah memasuki zaman sejarah dengan ditemukan prasasti Yupa peninggalan Kerajaan Kutai tetapi perkembangan kemajuan peradaban relatif lebih lambat dibandingkan pulau lain karena kendala geografis dan penduduk yang sedikit.

Pada abad ke-14 Odorico da Pordenone, seorang rahib Katolik telah mengunjungi Kalimantan. Sekitar tahun 1362 Majapahit dibawah pimpinan Patih Gajah Mada melakukan perluasan kekuasaannya ke pulau Kalimantan, yaitu negeri-negeri : Kapuas-Katingan, Sampit, Kota Ungga, Kota Waringin, Sambas, Lawai, Kadandangan, Landa, Samadang, Tirem, Sedu, Barune, Kalka, Saludung (Maynila), Solot, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalong, Tanjung Kutei dan Malano tetap yang terpenting di pulau Tanjungpura.[20]

Pulau Kalimantan dahulu terbagi menjadi 3 wilayah kerajaan besar: Brunei, Sukadana/Tanjungpura dan Banjarmasin. Tanjung Dato adalah batas wilayah Brunei dengan Sukadana/Tanjungpura, sedangkan Tanjung Sambar batas wilayah Sukadana/Tanjungpura dengan wilayah Banjarmasin.[21] Di zaman Hindia-Belanda, Kalimantan dikenal sebagai Borneo. Ini tidak berarti nama Kalimantan tidak dikenal. Dalam surat-surat Pangeran Tamjidillah dari Kerajaan Banjar pada tahun 1857 kepada pihak Residen Belanda di Banjarmasin ia menyebutkan pulau Kalimantan, tidak pulau Borneo. Ini menunjukkan bahwa di kalangan penduduk, nama Kalimantan lebih dikenal dari pada nama Borneo yang dipakai dalam administrasi pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Nama Kalimantan kembali mulai populer pada sekitar tahun 1940-an. Pada tahun 1938, Hindia Belanda mendirikan tiga provinsi atas eilandgewest yaitu Sumatera beribukota di Medan, Borneo beribukota di Banjarmasin, dan Timur Besar beribukota di Makassar.[22]

Pada tanggal 13 Februari 1942 Sakaguchi Detachment menduduki kota Banjarmasin.[23] Setelah mengambil alih Kalimantan dari tangan Jepang, NICA mendesak kaum Federal Kalimantan untuk segera mendirikan Negara Kalimantan menyusul Negara Indonesia Timur yang telah berdiri. Maka dibentuklah Dewan Kalimantan Barat tanggal 28 Oktober 1946, yang menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Barat pada tanggal 27 Mei 1947; dengan Kepala Daerah, Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak dengan pangkat Mayor Jenderal. Wilayahnya terdiri atas 13 kerajaan sebagai swapraja seperti pada zaman Hindia Belanda yaitu Sambas, Pontianak, Mempawah, Landak, Kubu, Tayan, Meliau, Sekadau, Sintang, Selimbau, Simpang, Sukadana dan Matan.

Dewan Dayak Besar dibentuk tanggal 7 Desember 1946, dan selanjutnya tanggal 8 Januari 1947 dibentuk Dewan Pagatan, Dewan Pulau Laut dan Dewan Cantung Sampanahan yang bergabung menjadi Federasi Kalimantan Tenggara. Kemudian tanggal 18 Februari 1947 dibentuk Dewan Pasir dan Federasi Kalimantan Timur, yang akhirnya pada tanggal 26 Agustus 1947 bergabung menjadi Dewan Kalimantan Timur. Selanjutnya Daerah Kalimantan Timur menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Timur dengan Kepala Daerah, Sultan Aji Muhammad Parikesit dari Kesultanan Kutai dengan pangkat Kolonel. Daerah Banjar yang sudah terjepit daerah federal akhirnya dibentuk Dewan Banjar tanggal 14 Januari 1948.

Gubernur Kalimantan dalam pemerintahan Pemerintah RI di Yogyakarta, yaitu Pangeran Muhammad Noor, mengirim Cilik Riwut dan Hasan Basry dalam misi perjuangan mempertahankan kemerdekaan untuk menghadapi kekuatan NICA. Pada tanggal 17 Mei 1949, Letkol Hasan Basry selaku Gubernur Tentara ALRI Wilayah IV Pertahanan Kalimantan memproklamirkan sebuah Proklamasi Kalimantan yang isinya bahwa "Kalimantan" tetap sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Pemerintah Gubernur Militer ini merupakan upaya tandingan terhadap terbentuknya Dewan Banjar yang didirikan Belanda.

Di masa Republik Indonesia Serikat, Kalimantan menjadi beberapa satuan-kenegaraan yaitu: Daerah Istimewa Kalimantan Barat dengan ibukota Pontianak, Federasi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda, Dayak Besar dengan ibukota sementara Banjarmasin, Daerah Banjar dengan ibukota Banjarmasin, Federasi Kalimantan Tenggara dengan ibukota Kotabaru.

Sejak tahun 1938, Borneo-Hindia Belanda (Kalimantan) merupakan satu kesatuan daerah administratif di bawah seorang gubernur, yang berkedudukan di Banjarmasin, dan memiliki wakil di Volksrad.

Pembentukan kembali provinsi Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 sesudah bubarnya RIS, diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan (dahulu bernama provinsi Kalimantan, salah satu provinsi pertama). Hingga tahun 1956 Kalimantan dibagi menjadi 3 provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat. Selanjutnya pada tanggal 23 Mei 1957, secara resmi terbentuklah propinsi Kalimantan Tengah yang sebelumnya bernama Daerah Dayak Besar sebagai bentuk pemisahan diri dari Kalimantan Selatan, berdiri menjadi provinsi ke-17 yang independen.

Kemudian dalam Konfrontasi Indonesia-Malaysia, Kalimantan merupakan lokasi utama dalam peristiwa Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1962 dan 1966.

Pulau Kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa, sebelah timur Selat Melaka, sebelah barat pulau Sulawesi dan sebelah selatan Filipina. Luas pulau Kalimantan adalah 743.330 km².

Pulau Kalimantan dikelilingi oleh Laut Cina Selatan di bagian barat dan utara-barat, Laut Sulu di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian selatan.

Gunung Kinabalu (4095 m) yang terletak di Sabah, Malaysia ialah lokasi tertinggi di Kalimantan. Selain itu terdapat pula Gunung Palung, Gunung Lumut, dan Gunung Liangpran.

Sungai-sungai terpanjang di Kalimantan adalah Sungai Kapuas (1143 km) di Kalimantan Barat, Indonesia, Sungai Barito (880 km) di Kalimantan Tengah, Indonesia, Sungai Mahakam (980 km) di Kalimantan Timur, Indonesia, Sungai Rajang (562,5 km) di Serawak, Malaysia.

Data pengundulan hutan Kalimantan dari 1900 dan prediksi tahun 2020.[24] Kalimantan memiliki hutan yang lebat. Namun, wilayah hutan itu semakin berkurang akibat maraknya aksi penebangan pohon. Hutan Kalimantan ialah habitat alami bagi hewan orang utan, gajah borneo, badak borneo, landak, rusa, tapir dan beberapa spesies yang terancam punah.[3]

Di Pulau Kalimantan terdapat sebagian wilayah Indonesia dan Malaysia. Wilayah Brunei seluruhnya berada di pulau ini. Kalimantan wilayah Indonesia dibagi menjadi empat provinsi berdasarkan urutan pembentukannya:

Berikut 9 kota besar di Kalimantan Indonesia berdasarkan jumlah populasi tahun 2010 dan perbandingan dengan tahun 2005.[25]

Urutan

Kota, Propinsi

Populasi 2005[25]

Populasi 2010[26]

1

Samarinda, Kalimantan Timur

574,439

726,223

2

Banjarmasin, Kalimantan Selatan

589,115

625,395

3

Balikpapan, Kalimantan Timur

469,884

559,126

4

Pontianak, Kalimantan Barat

501,483

550,304

5

Palangkaraya, Kalimantan Tengah

170,761

220,223

6

Banjarbaru, Kalimantan Selatan

152,839

199,359

7

Tarakan, Kalimantan Timur

155,716

193,069

8

Singkawang, Kalimantan Barat

167,892

186,306

9

Bontang, Kalimantan Timur

120,348

140,787

Negara-negara bagian dan wilayah Persekutuan Malaysia yang berada di Kalimantan:

Bahasa-bahasa asli di Kalimantan merupakan bahasa Austronesia dari rumpun Malayo-Polynesia dan Dayak.

Referensi

1. Keppel, Sir Henry (1846). The expedition to Borneo of H.M.S. Dido for the suppression of piracy: with extracts from the journal of James Brooke, esq. of Sarāwak. Inggris 2 (edisi ke-2). Chapman and Hall.

2. http://books.google.co.id .

3. Meissas, Achille (1847). Dictionnaire de géographie ancienne et moderne.Perancis Hachette. hlm. 172.

4. Falconetti, A. Francisco (1838). Oceania; o, Quinta parte del mondo: Revista geografica ed etnografica della Malesia, della Micronesia, della Polinesia e della Melanesia, sui resultati dei viaggi e delle scoperte dell'autore e de' suoi predecessori e colle nuove classificazioni e divisioni di quelle contrade. Italia. 1-2. G. Antonelli. hlm. 243. http://books.google.com.

5. de Rienzi, Grégoire Louis Domeny (1836). L'Univers: histoire et description de tous les peuples ....Perancis, .F. Didot fréres. hlm. 236. http://books.google.com.

6. Hamilton, Walter (M. R. A. S.) (1828). The East Indian gazetteer: containing particular descriptions of the empires, kingdoms, principalities, provinces, cities, towns, districts, fortresses, harbours, rivers, lakes, &c. of Hindostan, and the adjacent countries, India beyond the Ganges, and the Eastern archipelago; together ....Inggris 1 (edisi ke-2). Printed for Parbury, Allen and Co.. hlm. 280. http://books.google.co.id. .

7. Koninklijk bataviaasch genooutschap van kunstent en wetenschappen (1814). Verhandelingen. Deel 1,2, 3e druk; 3,4, 2e druk; 5-..Inggris. pp. 21. http://books.google.co.id/.

8. von Siebold, Philipp Franz (1847). Le moniteur des Indes orientales et occidentales: recueil de mémoires et de notices scientifiques et industriels... concernant les possessions néerlandaises d'Asie et d'Amérique. Belinfante frères. Perancis hlm. 164. http://books.google.co.id.

9. Charton, Barbara (2008). The Facts on File dictionary of marine science (edisi ke-2). Infobase Publishing. Inggris hlm. 203. ISBN 0816063834. http://books.google.co.id.

10. Muljana, Slamet (2006). Sriwijaya. PT LKiS Pelangi Aksara. Indfnesia hlm. 88.

11. Raffles, Lady Sophia (1835). Memoir of the life and public services of Sir Thomas Stamford Raffles. 2. J. Duncan. hlm. 396..

12. Royal Institution of Great Britain (1817). The Quarterly journal of science and the arts. 2. John Murray. pp. 331. http://books.google.co.id.

13. Christoph Friedrich von Ammon, Leonhard Bertholdt (1817). Kritisches Journal der neuesten theologischen Literatur. 6. J. E. Seidel. pp. 444.

14. Kalimantan - Indonesia

15. MacKinnon, Kathy (1996). The ecology of Kalimantan. Oxford University Press. (Indonesia) Chambert-Loir, Henri (2004). Kerajaan Bima dalam sastra dan sejarah. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 121.

16. Zaini-Lajoubert, Monique (2008). Karya lengkap Abdullah bin Muhammad al-Misri: Bayan al-Asmaʾ, Hikayat Mareskalek, ʿArsy al-Muluk, Cerita Siam, Hikayat tanah Bali. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 144.

17. Pinkerton, John (1806). Modern geography: A description of the empires, kingdoms, states, and colonies; with the oceans, seas, and isles in all parts of the world... (edisi ke-2). T. Cadell. hlm. 478.

18. East India Company, East India Company (1821). The Asiatic journal and monthly miscellany. 12. Wm. H. Allen & Co. hlm. 118.

19. Muhammad al- Fayyadl, Slamet Muljana, Slametmuljana,Slamet Muljana; Menuju puncak kemegahan: sejarah kerajaan Majapahit, PT LKiS Pelangi Aksara, 2005.

20. Smedley, Edward (1845). Encyclopædia metropolitana; or, Universal dictionary of knowledge. hlm. 713.

21. Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan nasional dan masa akhir Hindia Belanda, PT Balai Pustaka, 1992.

22. Gordon L. Rottman, World War 2 Pacific island guide, Greenwood Publishing Group, 2002

23. Maps courtesy of www.theodora.com/maps used with permission

24. "Indonesia: Provinces, Cities & Municipalities". City Population. http://www.citypopulation.de/Indonesia-Mun.html. Diakses pada 28 April 2010.

25. Hasil Sensus Penduduk BPS 2010

26. Sanaji, Miftah. Seafood: Citarasa Kalimantan. PT Gramedia Pustaka Utama.

27. Davidson, Jamie (1995). From rebellion to riots: collective violence on Indonesian Borneo.

8 komentar:

LinkAlternatifBolaTangkas mengatakan...

Thanks for your personal marvelous posting!

https://fastcoin99.com/

admin mengatakan...

https://www.blogger.com/comment.g?blogID=38199545&postID=6089852384056588257&page=1&token=1538729351355

Welcome to asetqq.vip, the Best and Most Trusted Indonesian Online Poker Site. AsQQQ provides 6 games that can be played in 1 User Id only. Online Poker, DominoQQ, Bandar Ceme, Capsa Susun, Live Poker, Ceme Keliling Games, using Indonesian real money
poker online

jdk88.id/ is the jadwal bola, first trusted online betting agent in Indonesia that provides live baccarat, roulette and sicbo online services. Giving customer satisfaction and serving better than others.
Always determined to be able to serve customers better. Trying to remain a Soccer Agent, Casino Agent, the best and most trusted Online Betting in Indonesia
Jadwal bola

Onekartu is a trusted online poker agent Site. Original Money Poker uses IDNPlay servers that are 100% proven trusted and fairplay. Deposit and Withdraw Process in Crotqq start from 10 thousand rupiah and with fast and safe process. Customer Service Crotqq is available 24 hours to help you if you are having problems. onekartu.net is always trying to become a trusted online poker agent for those of you who want a Fairplay Poker game.

poker uang asli

TRUSTED !! POKER ONLINE | POKER AGENT | ORIGINAL MONEY POKER SITE
RELIABLE MurniPoker Online Poker Site Category that provides poker games for real money, Ceme Online, and Domino Online
This Site Is Engaged in Online Gambling.
ENJOY THE BIGGEST BONUS SENSATION IN MURNIPOKER
MurniPoker is the most attractive Poker Gambling site and many enthusiasts of Lapak303 online poker lovers.
By ensuring the game is fairplay and has sophisticated technology, games are provided like
Dominoqq, Capsa Susun and many others, we have become one of the best and trusted in Indonesia
plus more available Ceme Online million rupiah jackpot that you can win every day.

Poker Online

happydomino is also the best and trusted Online Domino Poker site in Indonesia which has been proven by reputation and gained the trust of International Online gambling. Both the review of reputable poker sites and the quality of the games we provide do not need to be doubted. By providing the best service and providing assistance that is not complicated and we will provide an explanation that is as easy as possible so that you can easily understand it. We also provide playing tips and tricks so you can easily win in the best online gambling agent games in Indonesia. happydomino is guaranteed to be the fair play 100% online gambling site. There are no Robots in pure games Member vs Member. Our site is also equipped with the most sophisticated security system that is always updated on online gambling issues.

poker online

POKERSEJATI is a Poker site We provide interesting online game variants. You can access all of these games practically using just one account.

situs poker

SCR888 Online mengatakan...

I think most people would agree 918kiss with your article. I am going to bookmark this web site so I can come back and read more articles. Keep up the good work!

Sumarni mengatakan...

Agen Judi Online Deposit LinkAja, Banyaknya aplikasi uang digital saat ini, seperti tcash atau sekarang telah berubah menjadi LinkAja adalah satu diantara aplikasi uang digital yang terbaik saat ini. Kok bisa? Sebab, kalau kamu memakai Aplikasi LinkAja maka kamu tak perlu ke ATM lagi dan melakukan Setor Tunai setiap ingin menambah saldo.

Bila kamu adalah type orang yang enggan dan malas untuk melakukan topup atau pengisian ulang saldo ke bank. Aplikasi Linkaja merupakan salah satu jalan keluar tepat bagi kamu, Aplikasi LinkAja (T-Cash) ini tidak membutuhkan top up berulang kali bila kamu telah memiliki Rekening Bank Lokal Di Indonesia.

Info selengkapnya bisa klik link disamping : https://www.linkaja88.com/agen-judi-online-deposit-linkaja/

farwashabbir mengatakan...

You have some honest ideas here. I done a research on the issue and discovered most peoples rollex apk will agree with your blog.

Muhammad Usman mengatakan...

Your Post is very Mega888 2020
useful, I am truly happy to post my note on this blog . It helped me with ocean of awareness so I really consider you will do much better in the future.

Joan Garcia mengatakan...

find guidance or ask players and users interested in investing. People who have previous investment experience and experience using click here now the support will be clever to give the most recommendation virtually investing and using the service, suitably if you are interested in investing and using the sustain subsequently you can apply for membership upon the website. Download the game This is investment instruction and suggestion upon how to use the advance today to introduce players who have no investment experience and have never used the support before, fittingly you have the opportunity to experience greater deed afterward investments and services, providing useful guidance or what makes us well-to-do is websites that use it safely and create full use of the utility without excruciating very nearly investing to make a profit from the investment.

Bandar Togel Online mengatakan...

sangat paten tips dari bandar togel online kingdomgrup http://128.199.187.54/

Posting Komentar