tag:blogger.com,1999:blog-7365174535577332019.post8855810533329325943..comments2024-02-08T00:18:07.929-08:00Comments on RAJAWALI GARUDA PANCASILA: Hakikat dan Pengertian Mitos Bisakah Sebuah Lambang Negara diangkat dari Mitos ? (Suatu Analisis Lambang Negara RI Rancangan Sultan Hamid II)Qitri Centerhttp://www.blogger.com/profile/05608370041804935918noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-7365174535577332019.post-48566159206184739242015-01-07T09:07:22.945-08:002015-01-07T09:07:22.945-08:00Nama : Charlie Immanuel Manasye Simamora
NIM : ...Nama : Charlie Immanuel Manasye Simamora<br />NIM : A1011141074<br />Kelas : C<br />Mata Kuliah : Ilmu Negara<br />Dosen : Turiman Fachturrahman Nur, S.H., M.H.<br /><br /> Lambang negara merupakan identitas yang sangat identik dalam suatu negara dan ciri dari suau negara. Lambang negara, diambil dari tradisi negara-negara Eropa, merupakan suatu desain yang digunakan oleh orang / sekelompok orang tertentu dan digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Tidak seperti cap meterai atau emblem, lambang negara memiliki deskripsi tersendiri yang diwujudkan dalam motif (blason) tertentu.<br /> Lambang negara NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) merupakan hasil rancangan Sultan Hamid II , Menteri Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Turiman Fachturrahman Nur, dkk. dalam bukunya yang berjudul “Sultan Hamid II Sang Perancang Lambang Negara “ Elang Rajawali – Garuda Pancasila “ ( halaman 132-133) menyatakan bahwa ada empat pihak yang paling berperan dalam memperkuat bukti sejarah bahwa Sultan Hamid II sebagai Perancang Lambang Negara Garuda Pancasila.<br />1. Ketua Sultan Hamid Foundation ( Max Yusuf Al-Qadrie), yang menyimpan data dan dokumen pendukung almarhum Sultan Hamid II<br />2. Solichin Salam ( Wartawan Harian Pagi Berita Buana, Jakarta ), yang mendapatkan surat dari Sultan Hamid II pertanggal 15 April 1967. Didalam suratnya SultanHamid II menyevutkan bahwa contoh gambar burung dari Kerajaan Sintang – Kalimantan Barat sebagai salah saru referensi selama perancangan, ini dilakukan dengan mengundang pemuka masyarakat Suku Dayak ke Hotel Des Indes, lalu Masuka Djanting dan J. C. Oevang Oeray.Khusus kepala Burung Elang Rajawali Garuda Pancasila sekarang, menurut Sultan Hamid II merupakan masukan dari pemuka Suku Dayak ( Panglima Burung), Masuka Djanting, dan J. C. Oevang Oeray.<br />3. Transkrip percakapan Sultan Hamid II dengan Tjo Wie Tja alias Mas Agung tahun 1974, agar hasil karyanya bisa diterbitkan dalam bentuk buk, jika situasiya memungkinkan.<br />4. Turiman Fachturrahman Nur, S,H.,M.H., secara ilmiah membuktikan bahwa Sultan Hamid II adalah orang yang merancang Lambang Garuda Pancasila, denga memberikan data otentik yang diperolehnya dari berbagai sumber. Tesis Turiman Fachturrahman tersebut merupakan kajian pertama tentang penciptaan Lambang Negara Elang Rajawali Garuda Pancasila oleh Sultan Hamid II, Menteri Negara Republik Indonesia Serikat (RIS).<br />Lambang negara Indonesia ini pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Soekarno di Hotel Des Indes, Jakarta , 15 Februari 1950, yang diresmikan pemakaiannya dalam sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950. Garuda Pancasila sendiri adalah Burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno hindu dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Dewa Wishnu yang menyerupai burung Elang Rajawali , digunakan untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah negara yang Besar dan kuat. Jumlah Bulu Garuda Pancasila melambangkan Proklamasi 17 Agustus 1945, warna keemasan yang melambangkan Keagungan dan Kejayaan, dan Garuda memiliki paruh, sayap ,ekor, dan cakar yang melambangkan Kekuatan dan Tenaga Pembangunan. Yang didasari oleh UU tentang penggunaan lambang negara yang diatur dalam UUD 1945 pasal 36 A dan UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009Nomor 109, TLN 5035).<br />Biarpun Burung Garuda merupakan mitologi kuno Indonesia, tetapi memiliki makna yang khas pada jiwa dan bangsa Indonesia yang melawan penjajahan selama kurang lebih 353 tahun lamanya. Dari Mitos inilah Sultan Hamid II dapat membuat Lambang Negara Indonesia Garuda Pancasila. Kita sebagai penerus Bangsalah yang harus menjaganya supaya tetap lestari dan dapat dikenang sepanjang masa dimanapun dan kapanpun.<br /><br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/11971504972188095420noreply@blogger.com