Selasa, 31 Mei 2011

Bagaimana membentuk karakter Bangsa (Nation And Character Building) Berdasarkan Kecerdasan Spiritual ?

Bagaimana membentuk karakter Bangsa (Nation And Character Building)

Berdasarkan Kecerdasan Spiritual ?

(Sebuah Renungan di Kegelapan Malam)

Oleh Turiman Fachturahman Nur

Bagi sebagian manusia ada yang beranggapan, bahwa dunia adalah komedi bagi mereka yang melakukannya, atau tragedi bagi mereka yang merasakannya, tetapi apapun anggapan itu ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah Yang Terbaik untukmu ! Dan karena itulah, Qalbu seorang pecinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya, oleh karena manusia diberikan akal untuk mandiri menentukan pilihan hidup, mengapa, karena, sesungguhnya seseorang bisa disebut mandiri bukan lantaran ia sudah tidak lagi meminta, tapi lebih karena ia sudah bisa memberi harapan akan kembali diberi.

Salah satu harapan itu adalah cinta tetapi yang dibutuhkan adalah cinta sejati kepada-Nya, karena cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui. Saat ini banyak manusia sedikit pelit masalah cinta sejati kepada-Nya, patut disadari pula sebenarnya tak ada orang yang terlalu miskin sehingga tidak bisa memberikan pujian.

Ada juga yang terpenting yaitu hidup memerlukan sehat rohani, mengapa demikan ? karena kesehatan rohani selalu tampak lebih berharga setelah kita kehilangannya. Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain.

Tiga hal, yaitu cinta sejati kepada-Nya, kesehatan rohani, dan kebijaksanaan telah mengantarkan seorang untuk mampu pembentukan karakter bangsa, mengapa demikian ? konsultan psikologi paling jenius sekalipun tidak lebih mengerti tentang pikiran dan keinginan kita lebih daripada diri kita sendiri. Oleh karena itu untuk memecahkan dibutuhkan diplomasi hidup dan salah satu fungsi diplomasi hidup adalah untuk menutupi kenyataan dalam bentuk moralitas kehidupan jika diibaratkan sebuah pertandingan, maka yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik menemukan jati diri hidup.

Biarkan jati diri hidup menyatu dengan pekerjaan anda. Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka. Patut disadari, bahwa jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. Mengapa demikian karena sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa orang, namun informasi di tangan orang banyak.

Artinya semakin anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup anda. Oleh sebab itu gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang luar biasa dan dapat dinikmati semakin besar “Mengapa”, karena akan semakin besar energi yang mendorong anda untuk meraih sukses.

Tetapi hidup ini butuh mimpi, tetapi ingat mimpi tidak hanya membantu anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi anda secara konstan. Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok. Anda bisa, jika anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Mimpi itu berbanding lurus dengan tujuan hidup, menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu. Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita. Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.

Untuk menjadi sukses, anda harus memutuskan dengan tepat apa yang anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya. Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi? Merumuskan Visi dan Misi kehidupan adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi anda akan menjiwai segala gerak dan tindakan di masa datang.

Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang anda tempuh meski tidak sepenuhnya. Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup anda, bukankah teori maupun konsep itu butuh pengujian dan aplikasi?, karena itu berpikir benar itu baik, tetapi lebih baik berpikir benar dan tepat, karena berpikir benar dan tepat adalah berbikir dengan mata hati.

Memahami serba serbi kehidupan

Bagaimana caranya ? penuhi hidup anda dengan kreativitas, salah satunya menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa anda kepada kesuksesan. Jika anda ingin menang dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb, maka anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula. Jika anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga. Tengoklah kembali perjalanan anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.

Potensial pilihan anda begitu melimpah, keputusan anda dapat saja merubah hidup anda secara dramatis dalam waktu singkat. Hanya satu motivasi yang ada, yaitu karena ridho Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.\

Cinta terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah. Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan tidak terbatas. Oleh karena itu sukses yang sudah anda alami di masa lalu akan membantu untuk memotivasi anda di masa yang akan datang.

Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan. Itu artinya uang dan Ahklaqul Karimah akan menjadi modal yang sangat berharga baik untuk Anda sendiri, maupun untuk kemajuan umat manusia. Kejarlah keduanya.Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.

Jangan sampai kita terlena untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi perkayalah diri anda baik dengan materi maupun dengan ruhani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada orang-orang yang ada disekitar anda, terutama yang lebih membutuhkan.

Ada peluang dan ancaman dibalik harta yang kita miliki. Tindakan kita akan mengacu kepada apa yang ada dalam pikiran kita. Ini mengisyaratkan jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri, karena bisa salah. Cobalah mulai membuka pikiran anda terhadap pikiran orang lain, tentu saja dengan filter nilai-nilai yang anda anut, bersiaplah menjadi gelas kosong ketika membaca perjalanan hidup anda dihadapan orang yang anda anggap menenangkan suarahati anda.

Coba renungkan seperti perkelahian orang yang kecil dengan orang yang besar, jika mengadu tenaga atau kekuatan tentu saja si kecil akan kalah, tetapi dengan kecerdikan, si besar bisa dikalahkan. Sudahkah anda melihat dan meneliti apa yang sudah Anda lakukan dan membuat rencana ke depan agar lebih baik? Proyek besar tidak bisa diselesaikan sekaligus, tetapi harus dibagi-bagi kebagian yang kecil dan dapat dikendalikan.

Anda hanya memerlukan rencana yang sederhana dan tetap sederhana, yang penting anda konsisten menjalankannya. Dua hal yang perlu anda ketahui sebelum memulai bisnis/perniagaan kehidupan anda, pertama ketahuilah bahwa bisnis itu tidak mudah, kedua bekali diri anda dengan sikap dan keterampilan yang memadai. Tetapi yakinlah bahwa anda bisa. Semua itu dibutuhkan perencanaan, karena rencana adalah jembatan menuju mimpimu, jika tidak membuat rencana berarti tidak memiliki pijakan langkahmu menuju apa yang kamu cita-citakan.

Putuskan apa yang Anda inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka anda akan menemukan kehidupan yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya. rencana memberikan arah langkah anda. Gunakan waktu hidup ini, karena kunci pengelolaan waktu yang efektif: mengeser prioritas dan konsentrasi pada satu pekerjaan pada satu waktu.

Dengan demikian untuk mencapai puncak, anda harus melalui anak tangga dan terus menerus naik, maka anda akan mencapai puncak yang anda inginkan. Jika sukses merupakan akibat, tentu saja ada sebabnya. Jadi langkah pertama jika anda ingin sukses ialah dengan mengetahui terlebih dahulu sebab-sebab yang membuat orang lain sukses.

Apa yang membedakan anda dengan orang lain yang sukses? Jawabannya karena anda tidak mengerjakan apa yang orang sukses kerjakan. Segala sesuatu yang kita kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman.

Suatu saat mungkin anda merasa dunia ini bau terasi, kemana pun anda pergi bau terasi selalu tercium. Sebelum anda memutuskan bahwa dunia ini penuh dengan terasi, periksalah diri anda mungkin ada terasi pada kumis atau pakaian anda. Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri anda sendiri.

Menghilangkan sifat dengki pada diri kita akan membantu kita menuju kesuksesan baik dunia maupun akhirat. Untuk itu salah satu nilai dasar yang perlu muncul menjadi kebiasan baru diri anak bangsa adalah disiplin. Dengan disiplin bukan saja kita tidak mendapatkan sangsi, tetapi dengan disiplin kita akan meraih sukses, terhindar (insya Allah) dari kecelakaan, dan disiplin juga adalah ibadah.

Bermimpilah, buatlah tujuan dari mimpi Anda, buatlah rencana, lakukan rencana, dan capailah mimpi anda. Mungkin saja di tempat lain rezeki anda sudah menunggu. Jika anda mempunyai misi mulia, jangan takut untuk gagal, bukan hasil yang akan dinilai, tetapi usaha anda untuk mencapainya.

Jika kegagalan menghampiri anda bukan berarti anda harus menyerah, tetapi cari jalan lain, kemudian kerjakan lagi. Sekali lagi, jangan cepat menyerah. Menyerah adalah salah satu cara untuk gagal. Jangan lupakan kegagalan, tetapi ambilah hikmahnya. Lupakan kekecewaan, karena harapan dimasa depan masih terbentang luas dan begitu cerah. Jika sudah tidak ada harapan, cobalah jalan yang lain. Masih banyak jalan lain yang bisa membawa anda menuju kesuksesan.

Anda telah mendapatkan sesuatu yang berharga pada kegagalan sebelumnya, sehingga kini anda telah lebih bijaksana, lebih berpengalaman, dan lebih terampil. Diantara ribuan peluang dan kesempatan, di sana ada kesuksesan, namun dikelilingi dengan kegagalan. Ambil kesempatan dan peluang tersebut, biarkan anda gagal dalam proses menemukan kesuksesan tersebut.

Setiap kegagalan yang anda buat adalah anak tangga anda menuju puncak, yaitu sukses. Setiap kegagalan yang anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses. Kegagalan: dapat memberikan kekuatan, kegagalan ladang mendapatkan pahala, kegagalan dapat menggali potensi anda Kegagalan mengembangkan kreatifitas anda. Apabila apa yang sudah anda rencanakan dan anda mimpikan tidak terwujud dengan sukses, maka langkah yang paling baik anda ambil adalah bertawakal pada Allah SWT.

Jadi, berharaplah banyak, tetapi jangan kecewa jika gagal. Kecewa atau tidak, semua tergantung anda, tergantung bagaimana anda menyikapi kegagalan. Berharap sedikit hanya akan menghambat anda mengoptimalkan potensi anda

Lebih banyak anda mencoba, akan mendekatkan anda kepada sukses, meskipun anda akan mengalami banyak kegagalan.Namun cuma itulah yang kita diperlukan, karena kita sering tidak tahu mana yang akan berhasil. Kebahagian yang didapatkan oleh orang yang menghindari kekecewaan adalah kebahagian yang semu, dia bukan bahagia tetapi hanya tidak kecewa saja. Ingat banyak perusahaan yang dimulai dengan modal besar bangkrut, sebaliknya bisnis dengan modal kecil banyak yang berhasil. Jadi bukan uang yang menentukan keberhasilan anda!

Ubahlah sudut pandang anda terhadap kegagalan, maka anda tidak akan kecewa terhadap kegagalan yang anda alami, setidaknya kekecewaan anda akan sedikit atau sementara saja. Allah SWT mungkin memberikan ujian berupa kegagalan dan kehilangan kepada kita untuk mengajarkan hikmah kepada kita. Mungkin, kegagalan, masalah, dan lingkungan yang tidak menyenangkan adalah sebagian dari skenario Allah SWT dalam membina diri kita.

Jangan hiraukan opini negatif anda, bentuklah kebiasaan beraksi agresif dan positif terhadap ancaman, masalah, dan kegagalan. Fokuskan diri anda pada sasaran akhirnya, terlepas apapun yang terjadi saat ini. Jika sikap kita benar, pengalaman mengecewakan akan memberikan hikmah yang membuat kita bahagia.

Mari kita sama-sama belajar kepada pengalaman. Bukan saja pengalaman diri kita saja, tetapi kita juga bisa belajar pada pengalaman orang lain. Pengalaman adalah guru yang bijak. Ketekunan dan kesabaran jika digabungkan menjadi modal yang sangat besar untuk meraih sukses.

Keberhasilan Anda adalah ditentukan oleh anda sendiri dan takdir Allah SWT. Bukan oleh orang lain. Ketimbang tersinggung dengan ejekan dan kritikan, akan lebih baik jika kita malah mengambil manfaatnya. Kadang ejekan dari musuh lebih jujur dari pada pujian seorang teman. Para pemenang mengambil tanggung jawab terhadap hidupnya. Mereka tidak pernah menyalahkan orang lain atau pun lingkungan. Mereka tidak suka mencari-cari alasan terhadap kegagalan mereka.

Dengan hidup di atas garis orbit dan paham pusat orbit kehidupan, kita tidak akan mandeg dengan alasan kondisi atau apa pun yang terjadi pada diri kita. Hidup kita akan lebih hidup. Kita akan bergairah dan memiliki determinasi yang tinggi dalam mencapai cita-cita kita. Orang yang biasa berdalih tidak akan mengambil pelajaran dari kesalahan dan kegagalan, kerena dia sudah siap untuk berdalih lagi. Tidak akan ada keberhasilan tanpa tindakan. Tidak akan tindakan tanpa keberanian. Jadi tidak akan keberhasilan tanpa keberanian. Sukses sejalan dengan keberanian. Jika wawasan anda akan semakin luas, anda akan menemukan jalan-jalan baru untuk meraih sukses. Insya Allah dalam waktu yang tidak lama ketakutan pada diri Anda akan hilang.

Jangan takut menambah saingan dengan membina orang lain, rezeki Allah begitu melimpah di bumi ini. Dan Allah telah menetapkan rezeki bagi setiap makhluk-Nya bahkan hewan melata sekalipun. Ketakutan-ketakutan akan membatasi anda untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti bagi Anda. Mulailah sekarang juga untuk melangkah, menuju tujuan anda meskipun selangkah demi selangkah tetapi akan membawa anda ke tujuan, asal arah yang anda tempuh benar.

Mimpi memang sangat perlu untuk memelihara gairah hidup dan kemajuan, tetapi mimpi tanpa disertai tindakan hanyalah seperti pepesan kosong belaka. Aplikasi atau tindakanlah yang membuat orang sukses, tentu saja setelah mimpi yang tinggi dan ilmu yang mencukupi. Bagaimanapun mimpi yang bernilai tinggi otomatis memerlukan pengorbanan yang tinggi pula dan kerja yang terfokus. Diam tidak pasti, bertindak tidak pasti, kalau begitu mendingan kita bertindak.

Semakin berkerja keras kita, semakin beruntung kita. Apalagi jika niat kita lurus, tidak ada kerja keras kita yang sia-sia. Allah Mahatahu, sehingga pasti akan tahu apa yang terbaik bagi kita, termasuk mungkin kita harus lebih banyak berusaha. Sedetik waktu terlewat, tidak akan pernah bisa kembali. Maka jangan sia-siakan waktu yang kita miliki. Sesungguhnya waktu adalah hidup, dan hidup sendiri adalah menjalani waktu. Sejauh mana anda menghargai waktu, berarti sejauh itulah anda menghargai hidup anda. Bekerjalah sebaik mungkin, pikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi, sehingga jika kemungkinan tersebut datang kita sudah siap. Bisa saja esok akan lebih sulit.

Ketidakpastian selalu menyertai kita, jangan lari, percuma. Yang perlu dilakukan ialah gunakanlah kreatifitas anda untuk mencari solusi-solusi baru dan tetaplah semangat untuk mengaplikasikan solusi-solusi tersebut. Mungkin saja setiap masalah dan tantangan yang kita anggap sulit itu masih ada solusinya, namun belum terpikirkan oleh kita.

Hindarilah membatasi diri anda, pikiran-pikiran anda, atau mimpi-mimpi anda, sebab, apa yang kita lakukan atau apa yang kita buat esok hari tidak pernah terpikirkan hari ini. Manusia sudah diberi kemampuan untuk berkreasi. Tidak ada waktu yang lebih baik selain sekarang untuk memulai hidup yang baik. Anda tidak perlu untuk menciptakan ulang kehidupan anda di waktu yang sudah lewat. Mulailah meskipun hanya dengan satu langkah, yang penting anda memulai, jangan ditunda untuk besok.

Jika anda ingin beruntung, persiapkan diri anda dengan membina sikap anda dan membekali diri dengan berbagai keterampilan yang memadai. Ada suatu perumpamaan anak bebek akan bertingkah seperti ayam saat menganggap dirinya ayam. Sebaliknya anak bebek bertingkah laku sebagai mana bebek lainnya saat dia sadar kalau dia itu bebek. Fenomena ini juga berlaku pada manusia, dia akan bertingkah sesuai dengan anggapan pada dirinya sendiri.

Sekali kita underestimate terhadap diri sendiri, kita akan rugi, karena potensi kita akan terkungkung oleh batas yang terlalu sempit dibandingkan dengan batas yang sebenarnya. Cacat atau kekurangan lainnya memang akan membatasi kebebasan kita di suatu sisi. Namun kebebasan itu banyak dan bermacam-macam, jika salah satu kebebasan kita terpenjara kita masih bisa mencari kebebasan yang lainnya.

Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar, dan berlatih. Kita memiliki keunikan masing-masing yang dapat menjadi keunggulan kita masing-masing. Jika anda belum merasa memiliki keunggulan saat ini, mungkin anda belum memiliki semangat yang tinggi dan motivasi yang kuat dalam rangka menggali potensi anda. Untuk meraih keunggulan lebih tinggi kita memerlukan bantuan orang lain. Dalam menghadapi perubahan dan untuk menjadi manusia unggul ada satu jalan yang tidak boleh tidak harus kita lakukan, yaitu selalu memperbaiki diri terus-menerus. Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah) untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi.

Mengevaluasi apa yang kita lakukan dan semua pencapaian kita. Apapun hasilnya akan menjadi fondasi kuat untuk kehidupan kita dimasa mendatang yang lebih baik. Lalui kesulitan dan betakwalah, maka kemudahan pun akan datang. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.

Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa. Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran. Bekerjalah bagaikan tak butuh uang, mencintailah bagaikan tak pernah disakiti, menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton. Produk Lingkungan anda adalah produk dari lingkungan anda, maka, pilihlah lingkungan yang terbaik bagi pengembangan anda menuju tujuan-tujuan anda. Analisalah hidup anda melalui lingkungan anda. Apakah hal-hal yang disekitar anda membantu anda menuju sukses atau malah menahan anda? Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.

Maafkanlah musuh-musuh anda, tapi jangan pernah melupakan nama-namanya. Pandanglah hari ini, kemarin sudah menjadi mimpi dan esok hari hanyalah sebuah visi. Tetapi, hari ini yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai mimpi kebahagiaan, dan setiap hari esok sebagai visi harapan. Katalanlah saya telah mempelajari kehidupan pria-pria besar dan wanita-wanita terkenal, dan saya menemukan bahwa mereka yang mencapai puncak keberhasilan adalah mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di hadapan mereka dengan segenap tenaga, semangat, dan kerja keras.

Bila anda memerlukan kata-kata untuk menggambarkan pengetahuan dan pemahaman, itu seperti burung dalam sangkar. Memiliki sayap namun tak bisa terbang. Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. Coba renungkan aku telah belajar untuk diam dari orang yang banyak omong, belajar toleran dari orang yang tidak toleran, dan belajar menjadi ramah dari orang yang tak ramah; namun, sungguh aneh, aku tak berterima kasih pada orang-orang ini.

Kita seharusnya diajar untuk tidak menunggu inspirasi untuk memulai sesuatu. Tindakan selalu melahirkan inspirasi. Sedangkan inspirasi jarang diikuti dengan tindakan. Patut direnungkan bahwa kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. Bila anda ingin mendapatkan kebahagiaan dalam satu jam, tidurlah. Bila anda ingin mendapatkan kebahagiaan dalam sehari, pergilah memancing. Bila anda ingin mendapatkan kebahagiaan dalam setahun, mintalah keberuntungan. Bila anda ingin mendapatkan kebahagiaan seumur hidupmu, maka tolonglah orang lain.

Mengapa demikian ? karena orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya. Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan anda tak akan mengetahui masa depan jika anda menunggu-nunggu. bukankah kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki.

Memang dalam hidup, terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.

Coba kenanglah waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis. Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan.

Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya. Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu. Takut akan kegagalan seharusnya tidak menjadi alasan untuk tidak mencoba sesuatu.

Sebelum tidur, bertanyalah, kebaikan apa yang sudah kulakukan hari ini ? Jika kita yakin kita akan menang, majulah perang. Jika kita tidak yakin, mundurlah dulu untuk menyusun kekuatan agar kita yakin bisa menang. Mengapa demikian ? karena kebesaran seseorang tidak terlihat ketika ia berdiri dan memberi perintah, tetapi ketika ia berdiri sama tinggi dengan orang lain dan membantu orang lain untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka guna mencapai sukses. Tindakan anda memiliki kekuatan yang lebih dahsyat untuk mempengaruhi orang lain dari pada perkataan anda.

Harus disadari, bahwa keberuntungan adalah kesiapan menghadapi kesempatan. Menetapkan tujuan boleh saja asalkan tidak membuat kita kehilangan kesempatan untuk menikmati kelak-kelok kehidupan yang menarik. Patut disadari pula bahwa toleransi adalah minyak yang melumasi friksi dalam kehidupan. artinya bukannya seberapa banyak tahun yang telah kita jalani yang membuat hidup berarti, tapi apa yang kita lakukan dalam tahun-tahun tersebut. Bukannya apa yang kita terima yang bermakna, tetapi apa yang kita berikan untuk orang lain.

Dalam hidup ini ada dua hal yang selalu menerpa kehidupan, yaitu cinta dan Kesedihan, oleh karena itu benci kepada dua hal itu tak hilangkan kenangan yang tercipta, benci tak luluhkan hati yang mencinta benci hanya timbulkan rasa gundah di hati benci hanya hasilkan kebencian itu sendiri Kemana akan ku bawa hati ini, hati yang penuh dengan kegundahan karena benci, Mengapa hati manusia bisa terluka.

Mengapa manusia tak hanya di beri bahagia Seperti seorang Gibran pernah berkata tentang cinta. Biarkanlah dia memelukmu Walaupun Pedang-pedang di balik sayapnya melukaimu. Cinta tak hanya memberi kebahagian Tapi juga memberi kesedihan Tapi kadang kesedihan yang diberikan cinta itulah satu kebahagiaan seorang pecinta. Boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia teramat buruk bagimu. Dan bisa jadi kamu membenci sesuatu, tetapi sebenarnya ia baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak tahu banyak.

Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Seandainya kita tidak mampu untuk mengutuskan secebis kesenangan kepada orang lain, berusahalah supaya kita tidak mengirimkan walau sezarah kesusahan kepada orang lain.

Seseorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui kekhilapannya, cukup bijak untuk mengambil manfaat daripada kegagalannya dan cukup berani untuk membetulkan kekhilapannya. Jadikan dirimu bagai pohon yang rindang di mana insan dapat berteduh. Jangan seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat kayu api. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Renungkan sekali lagi bahwa masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan Janganlah berputus asa. Tetapi kalau anda sampai berada dalam keadaan putus asa, berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa.

Dunia ini umpama lautan yang luas. Kita adalah kapal yang belayar dilautan telah ramai kapal karam didalamnya andai muatan kita adalah iman, dan layarnya takwa, niscaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini. Dalam masyarakat manusia ada binatang jalang tetapi dalam masyarakat binatang tidak ada satu pun manusia jalang

Kita butuh sahabat sejati, karena sahabat sejati adalah mereka yang sanggup berada disisimu ketika kamu memerlukan sokongan walaupun saat itu mereka sepatutnya berada di tempat lain yang lebih menyeronokkan, jangan jadikan hatimu terluka, karena hati yang terluka umpama besi bengkok walau diketuk sukar kembali kepada bentuk asalnya, bagai setitik dakwet mampu membuat sejuta manusia berfikir tentangnya.

Tanda-tanda orang yang budiman ialah dia akan berasa gembira jika dapat berbuat kebaikan kepada orang lain, dan dia akan berasa malu jika menerima kebaikan daripada orang lain. Semulia-mulia manusia ialah orang yang mempunyai adab yang merendah diri ketika berkedudukan tinggi, memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat. Supaya engkau beroleh sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang. Sebaik-baik manusia ialah yang diharapkan kebaikannya dan terlindung dari kejahatannya.

Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain, janganlah hidup seperti duri mencucuk diri dan menyakiti orang lain, fikirkan tentang dirimu. Jika satu anak bangsa telah mulai berfikir, tidak ada satu kekuatan pun yang boleh menghentikannya, semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan.

Renungkan kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita. Kita dilahirkan dengan dua buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan dua mata dan dua telinga, tapi kita hanya diberi satu buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.

Kita lahir hanya dengan satu hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia, itulah suara hati manusia, yang terkristal pada kejujuran, tanggung jawab, visioner, kerjasama, disiplin, adil dan peduli.

Berilah cinta-kepada-Nya tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah. Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya. Jangan jadi pengecut, pengecut mati banyak sekali sebelum kematiannya. Yang berani mati hanya sekali. Amat mudah untuk memadamkan api yang sedang marak, tetapi sukar untuk meredakan api kemarahan dalam diri.

Kata-kata itu sebenarnya tidak mempunyai makna untuk menjelaskan perasaan. Manusia boleh membentuk seribu kata-kata, seribu bahasa. Tapi kata-kata bukan bukti unggulnya perasaan. Karena itu butuh sahabat terbaik, karena sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

Apa maknanya ? Ingat lumbung emas dalam diri kamu adalah fikiran kamu. Kamu dapat menggalinya sedalam-dalamnya dan sepuas-puas yang kamu inginkan, sedangkan mahkota kemanusiaan ialah rendah hati. Setiap jiwa yang dilahirkan telah tertanam dengan benih untuk mencapai keunggulan hidup. Tetapi benih itu tidak akan tumbuh seandainya tidak dibarengi dengan keberanian

Sahabat yang tidak jujur ibarat dapur yang berhamparan. Jikalau pun kamu tidak terkena jelaganya sudah pasti akan terkena asapnya. Kalau kita dapat membuka dan menutup telinga dengan mudah sebagaimana membuka dan menutup mata, pasti kita akan terhindar dari mendengarkan banyak kebatilan.

Jika keadilan bisa ditegakkan, keberanian tidak diperlukan lagi. Tiada siapa yang paling pandai dan paling bodoh di dunia ini karena setiap yang pandai itu boleh menjadi bodoh dan setiap yang bodoh itu boleh menjadi pandai, karena akal itu menteri yang menasihati, hati itu ialah raja yang menentukan, harta itu satu tamu yang akan berangkat, kesenangan itu satu masa yang ditinggalkan. Barangsiapa memusuhi orang yang di bawahnya, hilang kewibawaannya.

Hidup biarlah berbakti, walaupun tidak dipuji. Seorang boleh berbohong (bohong sunnah) seseorang sekali-sekali, tetapi orang yang sama tidak boleh berbohong ke semua orang pada masa yang sama, karena itu kehidupan ini dibutuhkan keikhlasan, karena keikhlasan itu umpama seekor semut hitam di atas batu yang hitam di malam yang amat kelam. hanya wujud tapi amat sukar dilihat.

Kamu dapat mengenal lebih banyak tentang diri seseorang itu dari adab dan pertanyaannya, bukan dari jawaban-jawabannya, Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa saja, asalkan ia sangat menyukai pekerjaan yang dilakukan. Untuk itu patut disadari bahwa hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali.

Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus. Jangan abaikan permintaan orang, kalau tidak mau permintaan kamu diabaikan orang. Itulah ajaran agama, karena agama menjadi sendi hidup, pengaruh menjadi penjaganya. Kalau tidak bersendi, runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat. Orang yang terhormat itu kehormatannya sendiri melarangnya berbuat jahat. Barangsiapa membawa berita tentang orang lain kepadamu, maka dia akan membawa berita tentang dirimu kepada orang lain. Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik daripada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu.

Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya. Musibah dalam harta lebih ringan daripada musibah dalam kehormatan.

Barangsiapa yang hari ini sama dengan kemarin, maka tertipulah dia, dan barangsiapa hari ini lebih jahat dari kelmarin, maka terkutuklah dia. Orang bijaksana tidak sesekali duduk meratapi kegagalannya, tapi dengan lapang hati mencari jalan bagaimana memulihkan kembali kerugian yang dideritainya. Yang telah berlalu biarkan ia berlalu, yang mendatang hadapi dengan cemerlang. Karena bukti akal fikiran seseorang ialah perbuatannya, dan bukti ilmunya ialah ucapannya.

Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula. Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati. Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga. Renungkan bahwa Orang yang hebat bertindak sebelum berkata dan dia berkata selaras dengan tindakannya.

Kehidupan ini dipenuhi dengan seribu macam kemanisan tetapi untuk mencapainya perlu seribu macam pengorbanan sekali anda terjatuh, jangan jatuh untuk berkali-kali. Menikmati kehidupan itu adalah lebih baik dari hanya sekadar memerhati kehidupan. Tidak ada insan suci yang tidak mempunyai masa lampau dan tidak ada insan yang berdosa yang tidak mempunyai masa depan. Orang yang paling mampu menguasai dirinya ialah yang paling mampu menguasai rahasianya. Tiap-tiap sesuatu, apabila banyak menjadi murah melainkan akal, bertambah banyak lagi berharga. Orang yang mengikuti emosinya, akan kehilangan adabnya.

Ingat dari kesusahan itu akan diperolehi kesenangan dan kebahagiaan, seperti durian berduri karena sedap isinya, kulit manggis pahit sebab manis di dalamnya dan bunga ros berduri karena harum baunya. Fikirkan permusuhan kita akan dimusuhi, fikirkan kebencian, kita akan dibenci. Tetapi sekiranya kita fikirkan kasih maka kita akan dikasihi. Ini adalah undang-undang alam/sunatullah. Kita menjadi seperti apa yang kita fikirkan.

Memang hidup ini adalah warna-warni yang terlukis pada kanvas, walaupun tidak cantik ia tetap mempunyai sejuta makna. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati. Jika anda mau membuat sesuatu, anda akan cari jalan. Jika anda tidak mau membuat sesuatu, anda akan cari alasan.

Membalas kebaikan dengan kejahatan adalah perangai yang serendah-rendahnya. Membalas kejahatan dengan kejahatan, bukanlah perikemanusiaan. Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah hal biasa. Membalas kejahatan dengan kebaikan adalah cita-cita kemanusiaan yang setingginya. Oleh karena itu kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat mewujudkan perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkati. Lidahmu adalah bentengmu, jika engkau menjaganya maka ia akan menjagamu, dan jika engkau membiarkannya maka ia tidak akan mempedulikanm

Setiap manusia adalah arsitek kehidupannya sendiri. Dia membinanya seperti mana yang dikehendakinya namun selepas dia membina apa yang dikehendakinya, kadang kala dia mendapati bahwa dia tidak menyukai apa yang telah dibinanya dan mencari seseorang atau sesuatu untuk dipersalahkan daripada mencoba untuk menukar dirinya sendiri. Oleh karena itu jangan lakukan semua yang kamu ketahui, jangan berbelanja semua yang kamu miliki, jangan percaya semua yang kamu dengar dan jangan memberitahu semua yang kamu dengar. Sekiranya anda meletakan satu nilai kecil ke atas diri anda sendiri, ketahuilah bahwa dunia tidak akan meningkatkan harga anda itu. Fikirkan hal-hal yang paling hebat,Dan engkau akan menjadi terhebat. Tetapkan akal pada hal tertinggi, Dan engkau akan mencapai yang tertinggi.

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia berdasarkan fitrah-Nya dan tidak perubahan atas fitrah itu (QS 30 ayat 30) dan bagi saudara saya Nasrani menyatakan berdasarkan “Gambar Allah”, maka seharusnya manusia berbicara dengan bahasa Ruh (Korintus 14 ayat 1-19), dan untuk mencapainya fitrah diri manusia tentulah melalui pengenalan dirinya atau thawaf terhadap perjalanan hidupnya, untuk apa saya dilahirkan, mau apa setelah dilahirkan, dan akan kemana setelah hidup didunia ini ? akhirnya manusia menemukan apa ia cari selama ini, karena sesungguhnya tiap-tiap manusia berbuat menurut berdasarkan keadaan masing-masing dan mencari “tanda” dirinya, sebagaimana dinyatakan : “Kami akan memperlihatkan kepada mereka TANDA-TANDA Kami disegenap penjuru alam dan PADA DIRI MEREKA SENDIRI, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa AL QUR’AN itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya DIA menyaksikan SEGALA SESUATU. (QS Al Fussilat (41) Ayat 53). Katakanlah: “TIAP-TIAP ORANG BERBUAT MENURUT KEADAANNYA MASING-MASING”, Maka TUHANMU lebih mengetahui SIAPA YANG LEBIH BENAR JALANNYA. QS Al Isr’a (17) Ayat 84) “Maka hadapkan wajahmu dengan LURUS kepada DIEN Allah: tetaplah ATAS FITRAH ALLAH yang telah MENCIPTAKAN MANUSIA MENURUT FITRAH ITU. Tidak ada perubahan atas FITRAH ALLAH. Itulah DIEN YANG LURUS, tetapi KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK MENGETAHUI. (QS Ar Rum (30) Ayat 30).

»»  Baca Selengkapnya...

Reformasi Lima Pilar Tata Kelola Pemerintahan Daerah Berdasarkan Good Governance dan Clean Goverment

Reformasi Lima Pilar Tata Kelola Pemerintahan Daerah Berdasarkan Good Governance dan Clean Goverment

Oleh Turiman Fachturahman Nur

Makalah Bintek Akuntabilitas SKPD di Kal-Bar

1. Apa Tujuan Seminar yang ingin dicapai ?

Seminar yang bertajuk “Reformasi Tata Kelola Pemerintahan Daerah Berbasis Parisipasi Masyarakat Menuju Keadilan dan Perdamaian”, yang bertujuan: Pertama, Menggali konsep dan pembelajaran praktek tata kelola pemerintahan daerah yang baik di Indonesia. Kedua, Memetakan arah dan trend kebijakan desentralisasi di Indonesia. Ketiga, Mengelaborasi gagasan dan pengalaman praktek tata kelola pemerintahan daerah yang dapat menjadi model di Kalbar.

2. Bagaimana Reformasi Tata Kelola Pemerintahan Daerah ?

Menurut penulis Perlunya 5 Pilar Tata Kelola Pemerintahan Daerah dalam Era Reformasi, yaitu:

Pilar Pertama, Demokrasi melalui PILKADA

Kebijakan pemberlakuan otonomi membuat setiap daerah memiliki kewenangan yang cukup besar dalam mengambil keputusan yang dianggap sesuai. Terlebih dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung yang diselenggarakan sejak tahun 2005 ini, membuat kepala daerah terpilih mendapat legitimasi lebih kuat, dibanding saat dipilih oleh anggota DPRD. Tentunya kepala daerah hasil pilkada langsung ini membuahkan harapan yang cukup besar bagi masyarakat, yaitu kesejahteraan yang akan makin meningkat. Tetapi harapan tersebut ternyata tidak mudah untuk diwujudkan. Kekuatan visi & kompetensi kepala daerah terpilih menjadi salah satu penentu, di samping faktor-faktor lain. Tantangan terberat bagi kepala daerah terpilih adalah melaksanakan visi, misi, dan janji-janji semasa kampanye, yang hampir semuanya pasti baik.

Setidaknya ada empat hal yang harus dimiliki dan disiapkan oleh seorang Kepala Daerah agar visi membangun dan mensejahterakan rakyatnya menjadi kenyataan, diperlukan pilar berikutnya yang diharapkan seorang kepala daerah dapat menjalankan perannya dalam membangun daerahnya bisa optimal, atau kata kuncinya adalah daerah membangun bukan lagi membangun daerah.

Pilar Kedua, Sumber Daya Manusia (SDM)

Mengapa SDM ? Karena pada dasarnya manusialah yang menjadi pelaku dan penentu. SDM seperti apa yang diperlukan ? Yaitu SDM yang memiliki: moral yang baik (good morality), kemampuan kepemimpinan (leadership), kemampuan manajerial (managerial skill), dan kemampuan teknis (technical skill). Seorang kepala daerah perlu didukung oleh aparat yang mempunyai empat kualifikasi tersebut, diberbagai level jabatan & fungsinya.

Moral yang baik menjadi prasyarat utama. Karena tanpa moral yang baik, semua kebijakan, sistem, program maupun kegiatan yang dirancang akan menjadi sia-sia. Tentunya kita menyaksikan terjadinya krisis moneter yang dimulai tahun 1997 lalu, kemudian krisis ekonomi, krisis kepemimpinan, dan masih terus berlanjut yang hingga sekarang masih dirasakan dampaknya. Sebab utama terjadinya krisis itu tidak lain adalah rendahnya moral sebagian pengambil kebijakan negeri ini.

Moral yang baik akan menghasilkan sebuah pemerintahan yang bersih dari tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme demi kepentingan pribadi atau golongan tertentu saja. Saat ini tuntutan penerapan 3G (Good Government Governance) terus-menerus digaungkan oleh berbagai pihak. Penerapan prinsip-prinsip transparansi & akuntabilitas tanpa didukung oleh aparat yang bermoral baik, pada akhirnya hanya akan berhenti di tingkat wacana saja. Oleh karena itu, sejak awal dilantik, seorang kepala daerah harus segera menyiapkan aparatnya dalam aspek moral ini. Termasuk menjadikan dirinya sebagai teladan bagi semua bawahannya.

Moral yang baik belumlah cukup, tapi juga harus diimbangi dengan kompetensi. Yaitu kemampuan di bidang kepemimpinan, manajerial, dan teknis. Untuk mencapai kompetensi yang diperlukan, tidak terlepas dari sistem kepegawaian yang diterapkan. Model manajemen SDM berbasis kompetensi nampaknya menjadi keniscayaan. Termasuk sistem kompensasi yang memadai harus menjadi perhatian.

Selain itu perlu didukung dengan perubahan paradigma, yaitu dari mental penguasa menjadi pelayan masyarakat. Termasuk budaya kerja yang proaktif & cepat tanggap terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat.


Pilar Ketiga, Kebijakan

Maksudnya adalah berbagai konsep kebijakan yang berpihak kepada berbagai stakeholder, terutama kepentingan masyarakat luas. Secara formal, kebijakan tersebut akan dituangkan dalam peraturan daerah (perda) maupun peraturan kepala daerah.
Kepala daerah antara lain harus memiliki konsep pembangunan berkelanjutan & berkeadilan, konsep manajemen pemerintahan yang efektif & efisien, konsep investasi yang mengakomodir kepentingan pihak terkait, serta berbagai konsep kebijakan lainnya.

Hal ini sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2004 dan UU No. 32 Tahun 2004, yang mengamanatkan kepala daerah untuk menyusun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), yang menjabarkan visi & misinya selama lima tahun masa pemerintahannya. Sehingga dengan demikian arah pembangunan sejak dilantik hingga lima tahun ke depan sudah jelas.

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah antara lain jika pemerintah dapat memenuhi 5 kebutuhan dasar masyarakatnya, yaitu: pangan, sandang, papan (perumahan), pendidikan, dan kesehatan. Selain itu kepala daerah harus mampu melihat suatu permasalahan secara komprehensif dan integratif, jangan sampai terjebak hanya melihat secara sektoral dan parsial, ataupun keuntungan jangka pendek.

Jangan sampai seorang kepala daerah tidak tahu harus berbuat apa. Jika demikian, pemerintahan akan berjalan tak tentu arah. Sehingga pada akhirnya, rakyatlah yang harus menanggung akibatnya.

Pilar Keempat, Sistem

Artinya pemerintahan harus berjalan berdasarkan sistem, bukan tergantung pada figur. Sangat penting bagi kepala daerah untuk membangun sistem pemerintahan yang kuat.

Beberapa sistem yang harus dibangun agar pemerintahan dapat berjalan secara baik antara lain: sistem perencanaan pembangunan, sistem pengelolaan keuangan daerah, sistem kepegawaian, sistem pengelolaan aset daerah, sistem pengambilan keputusan, sistem penyeleksian dan pemilihan rekanan, sistem dan standar pelayanan, sistem pengawasan.
Sistem yang dimaksud di sini dapat bersifat manual maupun yang berbasis teknologi informasi. Dukungan teknologi informasi menjadi sesuatu yang tidak dapat dielakkan jika pemerintahan ingin berjalan lebih efisien dan efektif. Penerapan sistem-sistem tersebut akan mendorong terjadinya 3G (Good Government Governance), yang pada akhirnya akan menghasilkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Pilar Keempat: Investasi

Tidaklah mungkin suatu pemerintahan daerah hanya mengandalkan dana dari APBD untuk membangun daerahnya. Mengapa ? Karena bisa dikatakan, sebagian besar daerah menggunakan rata-rata 2/3 dana APBD tersebut untuk membiayai penyelenggaraan aparaturnya. Hanya sekitar 1/3 yang dapat dialokasikan untuk pembangunan.
Dibutuhkan dana ratusan milyar bahkan triliunan rupiah untuk membangun infrastruktur, seperti pembangkit listrik, jalan tol, pelabuhan laut, bandar udara, telekomunikasi, rumah sakit, hotel. Sedangkan infrastruktur merupakan syarat agar sebuah daerah dapat berkembang. Contoh lain adalah dalam rangka mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang dimiliki, juga memerlukan dana yang tidak sedikit, yang tentunya tidak mungkin jika hanya mengandalkan dana APBD saja.

Dengan keterbatasan dana yang dimiliki tersebut, mau tidak mau pemerintah daerah harus melibatkan pihak investor (dalam maupun luar negeri) dalam membangun daerahnya. Kepala daerah harus dapat menciptakan iklim yang kondusif agar para investor tertarik untuk menanamkan investasi di daerahnya.

Setidaknya ada empat stakeholder yang harus diperhatikan kepentingannya saat kita bicara tentang investasi, yaitu pihak investor, pemerintah daerah, masyarakat, dan lingkungan. Investor tentunya berkepentingan agar dana yang dinvestasikannya menghasilkan profit yang memadai, ingin mendapatkan berbagai kemudahan dan adanya jaminan keamanan dalam berinvestasi. Pihak pemerintah daerah ingin agar pendapatan asli daerahnya (PAD) meningkat. Masyarakat berharap kesejahteraannya makin meningkat dan lapangan kerja makin terbuka. Lingkungan perlu diperhatikan agar tetap terjaga kelestariannya. Jangan sampai karena terlalu bersemangat, akhirnya secara jangka panjang terjadi pengrusakan lingkungan

3. Pilar mana yang paling Penting dan selaras dengan reformasi ?

Dari kelima pilar yang perlu diekplorasi adalah : Pilar Ketiga Kebijakan

Pengertian Kebijakan

Dalam beberapa literatur, pengertian kebijakan sangat beragam. Namun secara umum kebijakan publik dapat dikatakan merupakan rumusan keputusan pemerintah yang menjadi pedoman tingkah laku guna mengatasi masalah publik yang mempunyai tujuan, rencana dan program yang akan dilaksanakan secara jelas.

Menurut Anderson (Dalam, Nyimas Dwi Koryati, 2004:7) menyatakan kebijakan publik merupakan pengembangan dari kebijakan yang dilakukan oleh institusi pemerintah dan aparaturnya. Sedangkan William Dunn mengatakan kebijakan publik adalah serangkaian pilihan yang kurang lebih berhubungan (termasuk keputusan untuk tidak berbuat) yang dibuat oleh badan-badan atau kantor-kantor pemerintah (Dunn, 2001) Adanya beberapa konsep kebijakan tersebut menunjukkan bahwa unsure tujuan, sasaran dan cara-cara bagaimana tujuan itu harus dicapai merupakan unsur pokok yang harus ditetapkan oleh pejabat pemerintah dalam membuat kebijakan pemerintah. Suatu keadaan yang diinginkan akan nampak pada tujuan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Implementasi Kebijakan

Sebagaimana diuraikan, mengingat analisis ini adalah merupakan analisis yang memfokuskan pada kajian implementasi program yang mempengaruhi kinerja program pemberdayaan wilayah terpadu, sebelum menganalisis apakah implementasi kebijakan berjalan sesuai yang digariskan atau tidak perlu untuk dipahami benar apa yang dimaksud dengan implementasi kebijakan itu sendiri. Secara sederhana implementasi kebijakan dapat didefinisikan sebagaia suatu proses melaksanakan keputusan kebijaksanaan, biasanya dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan, perintah eksekutif atau instruksi presiden (Wahab, 1991:50)

Keberhasilan Implementasi Kebijakan

Keberhasilan implementasi kebijakan ini dapat dilihat dari terjadinya kesesuaian antara pelaksanaan/penerapan kebijakan dengan desain, tujuan dan sasaran kebijakan itu sendiri serta memberikan dampak atau hasil yang positif bagi pemecahan permasalahan yang dihadapi. Asumsi yang dapat dibangun mengenai konsep keberhasilan implementasi kebijakan adalah “semakin tinggi derajat kesesuaiannya maka semakin tinggi pula peluang keberhasilan kinerja implementasi kebijakan untuk menghasilkan out put yang telah digariskan”

Dalam rangka pencapaian kesesuaian antara tujan dan sasaran kebijkan dengan kenyataan dilapangan, salah seorang pakar bernama Jan Merse (Dalam Sunggono, 1994) mengidentifikasi factor-faktor yang dapat menjadi penybab kegagalan dalam implementasi suatu kebijakan yakni informasi, isi kebijakan dan dukungan serta pembagian potensi dalam arti kinerja koordinasi yang intensif.

4. Bagaimana Model Implementasi Kebijakan ?

Berikut akan diuraikan beberapa model implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh para pakar yakni :

Pertama, model Meter & Horn (1975) dimana model ini mengandaikan bahwa implementasi kebijakan berjalan secara linier dari kebijakan publik, implementator dan kinerja kebijakan publik. Beberapa indicator yang disertakan yakni aktivitas implementasi dan komunikasi antar organisasi, karakteristik dan agen pelaksana, kondisi ekonomi, social dan politik, kecendrungan dari pelaksana/implementator.

Kedua, model Mazmanian & Sabatier yang mengklasifikasikan proses implementasi kebijakan kedalam tiga variable yakni variable independen, terkait dengan mudah idaknya masalah dikendalikan, variable intervening yakni kemampuan untuk menstrukturkan proses implementasi dan variable dependen yang terkait dengan tahapan dalam proses implementasi kebijakan.

Ketiga, model Hoogwood & Gun yang mempersyaratkan adanya jaminan bahwa kondisi eksternal yang dihadapi oleh lembaga/badan pelaksana tidak akan menimbulkan masalah yang besar, syarat ketersediaan sumber daya. Syarat ketiga yakni perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar-benar ada, syarat berikutnya yakni apakah kebijakan yang akan diimplementasikan didasari hubungan kausal yang andal dan berapa banyak hubungan kausal yang terjadi. Syarat berikutnya yakni pemahaman mendalam terhadap tujuan dan tugas-tugas dirinci dan ditempatkan dalam urutan yang benar, koordinasi dan komunikasi dan adanya pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna.

Keempat. Model Grindle (1980) yang ditentukan oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Ide dasarnya adalah bahwa setelah kebijakan ditransformasikan, maka implementasi kebijakan dilakukan.

Kelima, model Elmore, Lipsky, Hjern & O’Porter. Dimana model ini dimulai dari mengidentifikasi jaringan aktor yang terlibat dalam proses pelayanan dan menanyakan kepada mereka, tujuan, strategi, aktivitas, dan kontak-kontak yang mereka miliki.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan dapat dirumuskan sebagai tindakan yang dilakukan individu/kelompok/pejabat pemerintah atau swasta yang diarahkan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan kebijakan dan sekalipun tindakan kebijakan yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuannya, tidak selalu tindakan tersebut dapat diwujudkan semua kehendak kebijakan jika proses implementasi tidak tepat.

Analisis ini secara khusus mengadopsi dan mengadaptasi model implementasi \yang dikemukakan oleh Grindle dengan mengedepankan dua variable utama yakni content of policy, context of implementation dan dampak-dampak dari kebijakan itu sendiri. Variable yang digunakan untuk mengkaji keberhasilan program adalah variable yang diturunkan dari isi kebijakan yakni kepentingan para pelaku, dukungan lingkungan yang berkaitan dengan pengerahan sumber daya dan karekteristik pelaksana yang diturunkan dari konteks implementasi.

Selanjutnya, jika diamati model Grindle, maka isi kebijakan terdiri dari kepentingan yang dipengaruhi oleh kebijakan, jenis manfaat yang akan dihasilkan, derajat perubahan yang diinginkan, kedudukan pembuat kebijakan, siapa yang menjadi pelaksana program, sumber daya yang dikerahkan. Sedangkan konteks implementasi terdiri dari kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat, karakteristik lembaga dan penguasa, kepatuhana dan daya tangap.

5. Faktor-Faktor Apa Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan ?

Pendapat Jan Merse (Sunggono, 1994) di atas secara implicit telah mengungkapkan factor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan yakni meliputi isi kebijakan, informasi, dukungan dan pembagian potensi. Mudah tidaknya masalah dikendalikan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan yang diambil untuk diimplementasikan. Kesukaran teknis misalnya merupakan hal yang sulit untuk dihindari dalam implementasi kebijakan. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan yang mudah dikendalikan untuk memperkecil tingkat kesulitan yang terjadi
Program pemberdayan dengan alokasi dana zakat, infaq dan shadaqah ini merupakan salah satu program yang berupaya untuk menunjang kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat berupa pengentasan kemiskinan dan peningkatan daya saing sector riil.

Menyadari bahwa beragamnya pendapat para ahli mengenai factor-faktor yang mempengaruhi kebrhasilan kinerja implementasi kebijakan sebagai variable dependen dan mengingat implementasi program ini bertumpu pada keterpaduan program dari para pelaksana, maka dalam menganalisa peneliti hanya akan mengadopsi dua variable independen dari Grindle yakni kepentingan pelaksana program dan dukungan lingkungan serta satu dari Meter dan Horn yakni variable karakteristik pelaksana kebijakan.

Proses desentralisasi yang secara resmi ditandai dengan diberlakukannya UU No. 22/1999 dan UU No. 25/1999, mulai diimplementasikan pada tahun 2001 yang lalu. Kedua UU tersebut telah disempurnakan melalui UU No. 32/2004 dan UU No. 33/2004. Pada hakikatnya, proses ini memberikan otonomi yang amat luas kepada pemerintahan kabupaten dan kota untuk dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan ”didekatkannya” pemerintahan kepada rakyat yang memberikan mandat, maka pemerintah diharapkan dapat memberikan pelayanan publik yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, pemerintahan daerah kabupaten dan kota perlu memiliki kapasitas yang tinggi untuk dapat mengelola sumber daya yang ada dengan baik dan efisien, serta untuk meningkatkan investasi publik dan swasta di daerahnya. Jika semua hal ini dapat terjadi, diharapkan bahwa kemiskinan dapat dikurangi dengan signifikan.

Pelayanan publik yang responsif pada kebutuhan rakyat tersebut hanya dapat dilakukan jika terwujud mekanisme yang menjamin akses masyarakat untuk mendapatkan informasi yang memadai (transparansi) serta dapat terlibat dalam proses pengambilan kebijakan publik (partisipasi). Selain itu, diperlukan juga suatu mekanisme yang menjamin akuntabilitas atas pengelolaan keuangan daerah dan proses pengadaan barang dan jasa karena selama ini keduanya merupakan titik-titik kritis yang sering menimbulkan inefisiensi atas pengelolaan sumberdaya. Semua ini merupakan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) yang perlu dilaksanakan di semua bidang¾mulai dari kebijakan dan peraturan sampai pada implementasinya. Sampai saat ini, secara umum proses desentralisasi menunjukkan kemajuan positif. Namun demikian, otonomi daerah jelas bukanlah sesuatu yang mudah dilaksanakan. Setiap kabupaten/kota mempunyai kapasitas dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga laju reformasinya berbeda-beda pula. Beberapa kabupaten sudah sangat maju dengan program-program pembangunan yang terfokus dan serangkaian pembaruan dalam pengelolaan pemerintahannya. Sementara itu, sejumlah kabupaten lainnya, dengan memikul berbagai tanggungjawab baru, menjalankan otonomi daerah dengan susah payah. Di samping itu, kesempatan untuk melakukan pertukaran informasi dan pengalaman di antara kabupaten pun sangat terbatas.

7. Apa yang dimaksud Good Governance ?

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa baik buruknya tata pemerintahan dijalankan mempunyai hubungan kausualitas yang erat dengan hasil-hasil pembangunan. Misalnya, penelitian Kaufmann, Kraay, dan Zoido-Lobaton (1999) menunjukkan bahwa kenaikan satu standar deviasi salah satu indikator pemerintahan menyebabkan kenaikan antara 2,5 sampai 4 kali pendapatan per kapita (range yang sama juga berlaku untuk penurunan angka kematian bayi), dan kenaikan tingkat melek huruf huruf antara 15 sampai 25 persen. Beberapa penelitian lainnya juga menunjukkan hubungan kausalitas positif antara efisiensi birokrasi dan menurunnya tingkat korupsi dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi asing

Bagi Indonesia, relevansi konsep ini menjadi sangat tinggi setelah banyak pihak menyalahkan ‘bad/poor governance’ sebagai faktor penyebab utama negara ini menjadi yang kondisi sosial ekonominya paling buruk di antara sekian banyak negara Asia yang terkena krisis moneter 1997.

Definisi umum governance adalah tradisi dan institusi yang menjalankan kekuasaan di dalam suatu negara, termasuk (1) proses pemerintah dipilih, dipantau, dan digantikan, (2) kapasitas pemerintah untuk memformulasikan dan melaksanakan kebijakan secara efektif, dan (3) pengakuan masyarakat dan negara terhadap berbagai institusi yang mengatur interaksi antara mereka. Unsur yang terakhir dapat dilakukan melalui tiga struktur komunikasi, yaitu kewenangan, legitimasi, dan representasi

Kewenangan adalah hak pemerintah untuk membuat keputusan dalam bidang tertentu. Walaupun ini merupakan hak dari suatu pemerintah modern, namun yang terpenting adalah bagaimana melibatkan persepsi rakyat tentang tindakan yang perlu dilakukan pemerintah. Legitimasi diperoleh karena masyarakat mengakui bahwa pemerintah telah menjalankan peranannya dengan baik, atau kinerja dalam menjalankan kewenangan itu tinggi. Representasi diartikan sebagai hak untuk mewakili pengambilan keputusan bagi kepentingan golongan lain dalam kaitannya dengan alokasi sumber daya.

Dari sini terlihat bahwa good governance tidaklah terbatas pada bagaimana pemerintah menjalankan wewenangya dengan baik semata, tetapi –lebih penting lagi– adalah bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi dan mengontrol pemerintah untuk menjalankan wewenang tersebut dengan baik (accountable). Karenanya, seringkali tata pemerintahan yang baik dipandang sebagai “sebuah bangunan dengan 3 tiang”. Ketiga tiang penyangga itu adalah transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi.

8. Apa tiga tiang dari Good Governance ?

A. Transparansi

Transparansi berarti terbukanya akses bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap setiap informasi terkait --seperti berbagai peraturan dan perundang-undangan, serta kebijakan pemerintah– dengan biaya yang minimal. Informasi sosial, ekonomi, dan politik yang andal (reliable) dan berkala haruslah tersedia dan dapat diakses oleh public (biasanya melalui filter media massa yang bertanggung jawab). Artinya, transparansi dibangun atas pijakan kebebasan arus informasi yang memadai disediakan untuk dipahami dan (untuk kemudian) dapat dipantau.

Transparansi jelas mengurangi tingkat ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan publik. Sebab, penyebarluasan berbagai informasi yang selama ini aksesnya hanya dimiliki pemerintah dapat memberikan kesempatan kepada berbagai komponen masyarakat untuk turut mengambil keputusan. Oleh karenanya, perlu dicatat bahwa informasi ini bukan sekedar tersedia, tapi juga relevan dan bisa dipahami publik. Selain itu, transparansi ini dapat membantu untuk mempersempit peluang korupsi di kalangan para pejabat publik dengan “terlihatnya” segala proses pengambilan keputusan oleh masyarakat luas.

B. Akuntabilitas

Akuntabilitas atau accountability adalah kapasitas suatu instansi pemerintahan untuk bertanggung gugat atas keberhasilan maupun kegagalannya dalam melaksanakan misinya dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan secara periodik. Artinya, setiap instansi pemerintah mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pencapaian organisasinya dalam pengelolaan sumberdaya yang dipercayakan kepadanya, mulai dari tahap perencanaan, implementasi, sampai pada pemantauan dan evaluasi.

Akuntabilitas merupakan kunci untuk memastikan bahwa kekuasaan itu dijalankan dengan baik dan sesuai dengan kepentingan publik. Untuk itu, akuntabilitas mensyaratkan kejelasan tentang siapa yang bertanggunggugat, kepada siapa, dan apa yang dipertanggunggugatkan. Karenanya, akuntabilitas bisa berarti pula penetapan sejumlah kriteria dan indikator untuk mengukur kinerja instansi pemerintah, serta mekanisme yang dapat mengontrol dan memastikan tercapainya berbagai standar tersebut.

Berbeda dengan akuntabilitas dalam sektor swasta yang bersifat dual-accountability structure (kepada pemegang saham dan konsumen), akuntabilitas pada sektor public bersifat multiple-accountability structure. Ia dimintai pertanggungjawaban oleh lebih banyak pihak yang mewakili pluralisme masyarakat. Rincinya, kinerja suatu instansi pemerintah harus dapat dipertanggungjawabkan terhadap atasan, anggota DPRD, organisasi nonpemerintah, lembaga donor, dan komponen masyarakat lainnya. Semua itu berarti pula, akuntabilitas internal (administratif) dan eksternal ini menjadi sama pentingnya.

Akhirnya, akuntabilitas menuntut adanya kepastian hukum yang merupakan resultan dari hukum dan perundangan-undangan yang jelas, tegas, diketahui publik di satu pihak, serta upaya penegakan hukum yang efektif , konsisten, dan tanpa pandang bulu di pihak lain. Kepastian hukum juga merupakan indikator penting dalam menimbang tingkat kewibawaan suatu pemerintahan, legitimasinya di hadapan rakyatnya, dan dunia internasional.

C. Partisipasi

Partisipasi merupakan perwujudan dari berubahnya paradigma mengenai peran masyarakat dalam pembangunan. Masyarakat bukanlah sekedar penerima manfaat (beneficiaries) atau objek belaka, melainkan agen pembangunan (subjek) yang mempunyai porsi yang penting. Dengan prinsip “dari dan untuk rakyat”, mereka harus memiliki akses pada pelbagai institusi yang mempromosikan pembangunan. Karenanya, kualitas hubungan antara pemerintah dengan warga yang dilayani dan dilindunginya menjadi penting di sini. Hubungan yang pertama mewujud lewat proses suatu pemerintahan dipilih. Pemilihan anggota legislatif dan pimpinan eksekutif yang bebas dan jujur merupakan kondisi inisial yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa hubungan antara pemerintah –-yang diberi mandat untuk menjadi “dirigen” tata pemerintahan ini—dengan masyarakat (yang diwakili legislatif) dapat berlangsung dengan baik.

Pola hubungan yang kedua adalah keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Kehadiran tiga domain pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam proses ini amat penting untuk memastikan bahwa proses “pembangunan” tersebut dapat memberikan manfaat yang terbesar atau “kebebasan” (mengutip Amartya Zen) bagi masyarakatnya.

Pemerintah menciptakan lingkungan politik, ekonomi, dan hukum yang kondusif. Sektor swasta menciptakan kesempatan kerja yang implikasinya meningkatkan peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Akan halnya masyarakat sipil (lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, koperasi, serikat pekerja, dan sebagainya) memfasilitasi interaksi sosial-politik untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas ekonomi, sosial, dan politik.

Sementara itu, di tingkat praktis, partisipasi dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang andal dari sumber pertama, serta untuk mengimplementasikan pemantauan atas atas implementasi kebijakan pemerintah, yang akan meningkatkan “rasa memiliki” dan kualitas implementasi kebijakan tersebut. Di tingkatan yang berbeda, efektivitas suatu kebijakan dalam pembangunan mensyaratkan adanya dukungan yang luas dan kerja sama dari semua pelaku (stakeholders) yang terlibat dan memiliki kepentingan.

9. Bagaimana Hubungan antar Komponen Good Governance ?

Secara konseptual, hubungan antara ketiga komponen tata pemerintahan yang baik itu mutualistik dan saling mendukung. Efektivitas dan efisiensi sumber daya dalam mencapai tujuannya mensejahterakan bangsa menuntut tingkat akuntabilitas penyelenggara negara (pemerintah) yang relatif tinggi. Tanpa adanya partisipasi public untuk mengamankan (safeguard) proses penyelenggaraan negara, sulit diharapkan akuntabilitas dan penegakan hukum dapat berjalan dengan baik. Di lain pihak, partisipasi publik tidak mungkin dapat berjalan dengan efektif tanpa adanya hak publik untuk mengakses informasi yang dimilik oleh pemerintah.

Sebaliknya, transparansi sendiri tidak mungkin tercipta jika pemerintah tidak bertanggung gugat dan tidak ada jaminan hukum atas hak publik untuk mengakses berbagai informasi tersebut. Jadi, ketiganya saling mengkait dan sulit untuk dapat berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari komponen lainnya. Satu hal penting lainnya –untuk negara yang secara geografis luas dengan jumlah penduduk yang besar seperti Indonesia– dibutuhkan adanya otonomi yang demokratis di tingkat pemerintah daerah yang memastikan bahwa interaksi antara pemerintah dan masyarakat ini dapat terjadi secara langsung dan intensif di lingkup yang kecil.

10. Bagaimanakah konsep Tata Kelola Pemerintahan Daerah ?

Tata kelola pemerintahan merupakan suatu konsep lama yang berasal dari teori politik demokrasi awal yang membahas hubungan antara penguasa dengan rakyat. Sebagai contoh, pada abad ke 19 Woodrow Wilson mendefinisikan tata kelola pemerintahan sebagai ìsebuah pemerintahan yang dengan benar dan berhasil melaksanakan suatu kebijakan dengan memperhatikan tingkat efisiensi dan dengan mengeluarkan biaya dan tenaga yang paling sedikitî (dikutip oleh LaPorte 2002:3).

Meskipun tata kelola pemerintahan merupakan konsep yang sudah lama dikembangkan, namun baru dalam satu dekade terakhir ini konsep tata kelola pemerintahan mendapat perhatian cukup besar di kalangan pembuat kebijakan internasional. Perkembangan demikian dimotivasi oleh suatu anggapan bahwa bantuan bilateral dan multilateral dari negara maju ke negara berkembang telah gagal mencapai tujuannya (misalnya untuk menanggulangi kemiskinan, mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, dll). Menurut mereka, hal ini terjadi karena kapasitas administratif pemerintah negara sedang berkembang sangat buruk dalam mengelola proyek-proyek bantuan, dan maraknya praktek KKN dalam melaksanakan program bantuan tersebut. Dari pengalaman ini negara donor kemudian menyimpulkan bahwa tata kelola pemerintahan yang baik sangat penting bagi suskesnya program bantuan luar negeri mereka di negara sedang berkembang. Karena itu, negara donor telah mulai mengaitkan bantuan luar negeri mereka dengan upaya mewujudkan praktek tata kelola pemerintahan yang baik di negara-negara sedang berkembang.

Ada beberapa definisi yang berbeda tentang tata kelola pemerintahan yang diajukan oleh lembaga donor bilateral dan multilateral. Bank Dunia (1992) mendefinisikan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai: Suatu pelayanan publik yang efisien, sebuah sistem peradilan yang dapat dipercaya, dan sebuah administrasi pemerintahan yang bertanggungjawab kepada publik... Tata kelola pemerintahan yang baik, bagi Bank Dunia, berkaitan erat dengan manajemen pembangunan yang baik [Ini] sangat penting untuk membuat dan menciptakan suatu lingkungan yang mendukung berlangsungnya pembangunan yang kuat dan merata, dan ini merupakan suatu komponen yang penting untuk membuat kebijakan ekonomi yang baik.

Lebih lanjut, Bank Dunia (1992) mendefinisikan tiga dimensi tata kelola pemerintahan: (1) bentuk suatu rezim politik (parlementer atau presidensial, pemerintahan militer atau sipil, dan otoriter atau demokratis); (2) proses di mana kewenangan dilaksanakan dalam manajemen sumber ekonomi dan sosial suatu negara; dan (3) kapasitas pemerintah untuk merancang, membentuk, dan melaksanakan kebijakan, dan secara umum kapasitas untuk melaksanakan fungsi- fungsi pemerintahan.

Pada tahun 1995, dalam sebuah pidato yang menjelaskan kebijakan baru pemerintah Amerika Serikat terhadap bantuan luar negeri ke negara sedang berkembang, Wakil Presiden Albert Gore, Jr. (dikutip LaPorte (2002:4) menyebutkan lima dasar tata kelola pemerintahan yang baik, yaitu: (1) administrasi negara haruslah jujur dan transparan; (2) administrasi negara harus disederhanakan dan diselenggarakan seefisien mungkin; (3) pemerintah pusat harus mendesentralisasikan sebagian besar fungsinya kepada pemerintah di bawahnya dan melayani publik pada tingkat yang paling dekat dengan rakyat; (4) negara demokratis harus menjamin keamanan warga negaranya (baik dalam bidang politik maupun ekonomi); dan (5) negara demokratis harus berdasar pada sistem pengadilan yang terbuka dan modern.

Sementara itu The United Nations Development Program (UNDP, 1997) mendefinisikan tata kelola pemerintahan sebagai: Pelaksanaan kewenangan ekonomi, politik, dan administratif untuk menangani persoalan suatu negara dalam setiap tingkatan. Hal ini terdiri dari mekanisme, proses, dan institusi dimana warga negara dan lembaga masyarakat mengutarakan pendapat mereka, menggunakan hak hukum mereka, memenuhi kewajibannya, dan menengahi perbedaan pendapat diantara mereka.

Terakhir, ekonom Bank Dunia Daniel Kaufmann, Aart Kraay, and Pablo Zoido- Lobation (1999) mendefinisikan tata kelola pemerintahan yang baik sebagai: tradisi dan institusi dimana kewenangan di sebuah negara dilaksanakan, yaitu: (1) proses dimana pemerintahan dipilih, dimonitor, dan diganti; (2) kemampuan pemerintah untuk merancang dan melaksanakan suatu kebijakan secara efektif; dan (3) rasa hormat warga negara dan pemerintah terhadap institusi yang mengontrol interaksi ekonomi dan sosial di antara mereka. Kesimpulannya, tata kelola pemerintahan merupakan suatu konsep multidimensi yang terdiri dari variabel politik, ekonomi, dan sosial budaya yang menentukan apakah kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah dapat mencapai tujuan yang ditargetkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari berbagai definisi tata kelola pemerintahan yang baik di atas, Kinutha-Njenga (1999) menyimpulkan bahwa praktek-praktek pemerintahan yang mencirikan bahwa suatu negara melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik adalah sebagai berikut:a. Pemerintah negara yang bersangkutan terpilih secara demokratis dan mempromosikan/mendukung hak asasi manusia dan kepastian hukum (rule of law); b. Terdapat gerakan masyarakat madani yang kuat dan sehat; c. Pemerintah negara tersebut dapat membuat dan melaksanakan kebijakan public yang efektif; dan d. Pemerintah negara tersebut mengatur ekonomi negaranya berdasarkan atas pasar yang bebas, kompetitif, dan efisien serta pemilik modal.

11.Bagaimana Reformasi Pemerintah Daerah dalam Pembangunan di Indonesia? Implementasi desentralisasi di banyak daerah otonom kini tidak sepenuhnya bersifat reaksioner. Beranjak dari pengalaman getir bahwa kebijakan otonomi daerah di Indonesia diwarnai arogansi pemerintah daerah dalam membuat perda, tindakan eksploitatif terhadap sumberdaya & stakeholders demi penimbunan PAD, serta ketimpangan antardaerah berdasarkan polarisasi kaya-miskin, kini sedikit-banyak mulai memiliki alternatif bentuk aplikasi yang terencana, inovatif, dan tentunya reformis. Jumlahnya tidak banyak, memang, tetapi taksiran awal sebanyak hanya 5% dari seluruh kabupaten/ kota dan propinsi di Indonesia yang berinovasi serta melaksanakan reformasi birokrasi dalam pemerintah daerahnya bisa menjadi bukti bahwa otonomi daerah memiliki dampak positif dalam skala lokal, regional, dan nasional.

Pembangunan daerah tentu memiliki banyak aspek dan pekerjaan rumah yang menumpuk sehingga sulit bagi pemerintah daerah jika harus menggarap semua aspek dan jenis pembangunan. Untuk mengoptimalkan pembangunan daerahnya, pemerintah daerah mesti mencari daya pengungkit (leverage) yang berujung pada penentuan skala prioritas. Keberhasilan pembangunan daerah pada pokoknya menggunakan sejumlah pola leverage, yakni:

1. Reformasi birokrasi pemerintah daerah

2. Perluasan akses pendidikan bagi masyarakat

3. Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat

12. Apakah Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah ?

Reformasi birokrasi publik pada pemerintah daerah dilaksanakan tidak hanya mencakup pembenahan—jika tidak disebut perombakan—struktural menuju perampingan ukuran dan komponen birokrasi, sebagaimana diamanatkan dalam PP No. 8 Tahun 2003. Lebih dari itu, reformasi birokrasi publik juga mencakup perubahan secara gradual terhadap nilai (public value) dan budaya aparat pemerintah daerah yang berimplikasi pada etos kerja, kualitas pelayanan publik, hingga perubahan perilaku sebagai penguasa (ambtenaar) menjadi pelayanan & pengayoman.

Pemerintah Kabupaten Sragen, misalnya, melakukan perombakan struktural dengan penambahan satuan kerja adhoc. Kelembagaan satker adhoc ini tidak masuk ke dalam struktur birokrasi pemda tetapi mengemban fungsi yang justru menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan lainnya agar lebih optimal. Marketing Unit (MU) dibentuk Pemkab Sragen sebagai unit fungsional yang bertugas dalam memasarkan potensi sumberdaya kompetitif, peluang investasi, serta produk-produk unggulan kepada pihak-pihak di dalam dan luar Kabupaten Sragen. Bentuk kelembagaan adhocracy unit fungsional ini tidak hanya menjadikan MU dapat lincah dan leluasa bergerak dengan koordinasi langsung dengan Bupati/ Wakil Bupati tetapi juga memenuhi ketentuan PP No. 8 Tahun 2003 yang lebih menekankan keterpenuhan fungsi daripada pengayaan struktur birokrasi.

Lembaga adhoc lain yang dibentuk adalah Engineering Services ((ES) yang dibentuk untuk membuat seluruh perencanaan yang bersifat konstruksi. Perencanaan berikut estimasi yang dibuat oleh satker ini akan menyelaraskan kebutuhan biaya konstruksi dengan sumberdaya yang harus dikeluarkan pada setiap proyek konstruksi. Cara kerja ini mirip sekali dengan Tim Owner Estimate (OE) bentukan Pemkab Jembrana, Bali. Tim OE, melalui estimasi dan kalkulasi matematis atas kebutuhan pekerjaan konstruksi, memberikan second opinion kepada Bupati perihal kebutuhan yang sesungguhnya dari suatu pekerjaan konstruksi. Kerja kedua satker ini, baik ES maupun OE, diarahkan pada minimasi praktek korupsi yang hamper menjadi keumuman di banyak tempat terjadi dalam proyek-proyek konstruksi.

13. Bagaimana Reformasi Struktural berdasarkan Goods Goverment ?

1. Pelayan Publik

Reformasi struktural birokrasi pemda juga memiliki varian lain, yakni reengineering process terhadap pelayanan publik. Reformasi ini menekankan pada rekayasa mekanisme pelayanan publik yang dilekatkan dengan aspek struktural suatu birokrasi publik. Contoh nyata varian reformasi ini adalah pelayanan satu pintu (one stop service), tidak sekadar satu atap, untuk melaksanakan pelayanan perizinan dan nonperizinan. Bentuk pelayanan ini baru bisa direkayasa dengan restrukturisasi organ satuan kerja ke dalam satu Badan berikut pelimpahan kewenangan padanya, dipadukan dengan penggunaan teknologi informasi intranet sebagai pewujudan e-government dalam pengertian yang sebenarnya. Sebagai contoh, Pemkab Kutai Timur membentuk Badan Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Kabupaten (Badan Simpekab) yang melayani 42 jenis pelayanan. Dalam ragam yang sama, Pemkab Sragen membentuk Badan Pelayanan Terpadu (BPT) yang melayani 62 jenis pelayanan dengan batas waktu pelayanan maksimal 12 hari (khusus pelayanan IMB 15 hari). Pengambil keputusan dalam pemberian izin tidak lagi bergantung pada Bupati tetapi telah diserahkan kepada Kepala BPT. Kerja BPT ditunjang oleh teknologi informasi (TI), menggunakan intranet dalam aplikasi Kantaya (Kantor Maya) yang secara resiprokal menjamin pertukaran informasi secara efisien sekaligus mekanisme pengawasan secara transparan antarsatker. Secara lebih luas Pemkab Sragen memanfaatkan TI dalam pengoperasian kerja pemda sehingga tidak terbatas pada BPT. Keberadaan Badan pelayanan satu pintu semacam ini memangkas kesemrawutan pengurusan izin di berbagai dinas sehingga pelayanan bisa memanfaatkan waktu yang lebih singkat.

Perubahan struktural mesti diikuti oleh perubahan kultural, berupa internalisasi mindset dan perilaku, serta revitalisasi etos kerja. Beranjak dari keinginan untuk melepaskan diri dari budaya birokratis yang kaku, beberapa kepala daerah mengarahkan perubahan kultural menuju corporate culture yang berlandaskan semangat kewirausahaan. Bupati Sragen, misalnya, selama enam bulan pertama masa jabatannya secara rutin mengadakan pertemuan dengan kepala-kepala satker untuk membicarakan persoalan masyarakat yang terakumulasi dan belum terselesaikan untuk kemudian dipecahkan bersama saat pertemuan itu juga. Bupati juga mencanangkan nilai-nilai publik di tengah-tengah jajaran birokrasi pemda berupa 5K: Komitmen, Konseptual, Kontinu, Konsisten, dan konsekuen. 5K tidak sekadar dicanangkan tapi diintegraskan dalam mekanisme kerja harian, terutama yang bersinggungan langsung dengan tupoksi Bupati/ Wakil Bupati. Pemkab Sragen juga mengundang pelaku bisnis di perusahaan swasta untuk memberikan pelatihan perilaku organisasi bagi pegawai BPT agar mereka berperilaku dan bertindak selayaknya karyawan swasta yang berorientasi pada kepuasan pengguna jasa (consumer, customer). Di samping itu, pelatihan ESQ telah beberapa kali diselenggarakan

Untuk menangani masalah-masalah psikologis pegawai, Pemkab Sragen membangun Klinik Terapi Holistik yang menjadi pusat konsultasi dan penyelesaian problem personal pegawai, baik psikologis, spiritual, dan medis. Klinik ini kemudian dikembangkan menjadi Assessment Center yang menjalankan penilaian prestasi kerja secara terukur dan solutif dengan pendekatan holistik tadi. Semangat keiwarusahaan dipompa melalui penyediaan professional fee bagi para pegawai satker yang melakukan kegiatan-kegiatan produktif dan marketable. Production training center (PTC) Garmen dan Meubel di Badan Diklat, Perangkat Pilkades secara elektronik di Bag. Pemerintahan Umum Setda, aplikasi TI di Bag. Litbang & PDE Setda, merupakan sedikit dari sekian banyak contoh satker yang bisa meraih profit dari program-program kegiatannya.

Berbeda dengan Pemkab Sragen, Gubernur Gorontalo mengurangi mekanisme honorarium sebagai cara pemberian insentif berbasis take-home pay. Sebagai gantinya, penilaian kinerja pegawai dilakukan secara terukur berdasarkan produktivitas kerja sehingga diterapkan insentif bagi pegawai yang tercatat berprestasi dalam aktivitas mereka. Di samping itu, pengerjaan kegiatan-kegiatan Pemprov Gorontalo tidak lagi menggunakan sistem proyek. Setiap elemen dalam satuan kerja telah memiliki pembagian tugasnya masing-masing dan bertindak atas job specification yang telah dibagi itu. Inilah salah satu wujud penerapan anggaran berbasis kinerja, pegawai dengan kinerja bagus akan mendapatkan insentif tersendiri. Di samping menekankan anggaran berbasis kinerja dan efisiensi keuangan, transparansi dan akuntabilitas Pemprov Gorontalo diwujudkan dengan pemuatan laporan keuangan yang spesifik di media massa.

2. Cara berbeda diterapkan Walikota Tarakan. Pemkot Tarakan,

Kalimantan Barat, melakukan outsourcing SDM dari luar jajaran Pemkot untuk duduk menjabat sebagai kepala satker tertentu. Kepala Bappeda Kota Tarakan bisa menjadi salah satu contoh. Target yang hendak dicapai melalui cara ini adalah terjadinya transfer pengetahuan, budaya, cara berpikir, dan cara kerja baru di lingkungan Pemkot. Pihak luar yang digandeng untuk ikut menjalankan roda pemerintahan daerah diasumsikan memiliki karakter yang masih segar dan belum mengalami kontak asimilasi budaya dengan pegawai lama. Posisinya yang strategis memudahkannya dalam mengambil keputusan sekaligus menjalankan peran pentng di lingkungan satker tempat ia bertugas. Langkah lain adalah dengan memangkas pengelolaan fungsi-fungsi yang bukan merupakan pekerjaan pokok (core-business) pemkot. Pengelolaan pasar, melalui sistem tender yang terbuka dan akuntabel, dikelola perusahaan swasta dengan regulasi tetap di tangan Pemkot sehingga intervensi pengelolaan pasar dan pengelolaan keuangan oleh Pemkot melalui Perusahaan Daerah (Perusda) menjadi berkurang. Hal ini di Tarakan diterapkan di Pasar Boom-Panjang yang sekarang dikenal sebagai pasar dengan kreativitas penggalian potensi laba, bersih dan apik, berbeda dengan kondisi pasar-pasar tradisional pada umumnya. Perusahaan swasta dalam mengelola pasar hanya menggunakan setengah karyawannya, setengah kebutuhan jumlah pengelola diambil dari kalangan pedagang pasar per blok.

3. Perluasan Akses Pendidikan bagi Masyarakat

Upaya memajukan dunia pendidikan merupakan investasi jangka panjang, jauh melebihi usia tampuk pemerintahan seorang kepala daerah, bahkan hingga dua kali masa jabatannya. Inilah yang menyebabkan tidak banyak kepala daerah menjejakkan program-programnya pada sektor ini karena dalam kurun waktu periode kekuasaannya, hasilnya tidak langsung dirasakan, pun bersifat intangible. Tidak banyak pula pemda yang menjadikan upaya peningkatan kualitas pendidikan sebagai pengungkit utama dalam mencapai kemajuan daerah. Namun, yang menjadi tren adalah mengasumsikan kegiatan penarikan investor dan pengembangan kegiatan-kegiatan jasa sebagai pengungkit kemajuan daerah. Hal ini tidak sepenuhnya salah, memang, tetapi memandang dunia pendidikan sebelah mata jelas bukan sikap yang bijak.

Ditengah-tengah menjamurnya tren tersebut, terdapat beberapa pemda yang concern memajukan dunaia pendidikan dengan memperluas akses pendidikan bagi masyarakat sekaligus memperbaiki mutu keberlangsungannnya. Di Maluku Utara, Pemkab Halmahera Selatan dalam dua tahun terakhir telah menerapkan pendidikan gratis agar program wajib belajar 12 tahun tidak sekadar jargon. Pendidikan gratis bagi para siswa sekolah dasar hingga menengah atas berkenaan dengan keadilan antaretnis yang diharapkan berujung pada kebersamaan etnis. Jika pendidikan gratis diterapkan untuk semua siswa, tidak akan ada kalangan etnis tertentu yang merasa didiskriminasikan. Hal yang sama diterapkan di Kabupaten Kutai Timur dalam setahun terakhir. Pemkab Kutai Timur menerapkan pembebasan biaya pendidikan dari SD hingga perguruan tinggi, termasuk pungutan uang gedung, dan biaya ujian. Selain itu, pemkab juga memberikan insentif tambahan bagi tenaga pendidik hingga Rp 1,5 juta. Ini semua soal concern pemda agar tuntutan anggaran sebesar 20% dari APBD, selain dari APBN, terpenuhi secara riil.

Di Kabupaten Jembrana, Bali, concern terhadap dunia pendidikan telah dilakukan sejak lama, lebih-kurang enam tahun berjalan. Untuk memajukan dunia pendidikan Pemkab Jembrana menggunakan kebijakan-kebijakan jitu berdasarkan pelaku, program, dan sarana yang bermain di sektor ini. Terhadap para siswa, Pemkab Jembrana menerapkan pendidikan gratis dari tingkat pendidikan dasar hingga menengah (SMA) bagi mereka yang menempuh pendidikan di sekolah negeri. Bagi yang bersekolah di swasta, Pemkab memberikan beasiswa bagi siswa tidak mampu. Program ini untuk membuka kesempatan yang sama bagi seluruh warga masyarakat untuk mengecap pendidikan. Bagi tenaga pendidik, insentif Rp 5.000,00/ jam mengajar dan tunjangan Rp 1 juta setiap tahun merupakan instrumen pendorong semangat mengajar sekaligus membantu memperbaiki kesejahteraan guru. Namun, ini tidak melupakan upaya perbaikan infrastruktur pendidikan. Di saat banyak sekolah di berbagai daerah mengalami kondisi fisik yang memperihatinkan, Pemkab Jembrana justru melakukan perbaikan gedung dan sarana belajar-mengajar. Untuk mengoptimalkan fungsi pendidikan yang tidak terperangkap pada rutinitas pengajaran, Pemkab Jembrana menyelenggarakan Sekolah Kajian. Sekolah ini memadukan sistem pendidikan yang diberlakukan di sejumlah sekolah, seperti SMA Taruna Nusantara, Pondok Pesantren, serta pola pendidikan di sekolah-sekolah Jepang. Jadilah kemudian model sekolah ini berorientasi pada pengembangan pendidikan secara lebih inovatif, muatan disiplin yang tinggi, pendidikan akhlak secara intensif, keterampilan praktis, penguasaan IPTEK sejak dini, dan berwawasan global. Secara praktis sekolah ini dilaksanakan dengan sistem asrama (boarding school) dengan konsep full-day school dalam pengertian yang sebenarnya, ditandai dengan waktu belajar yang lebih lama daripada sekolah-sekolah konvensional serta interaksi antara peserta didik dan pengasuh/ gurunya lebih intensif. Pilot project program ini adalah SMPN 4 Mendoyo dan SMAN 2 Negara.

Berbeda dengan contoh di tiga kabupaten tadi, Pemkab Sragen tidak menerapkan pendidikan gratis. Anggaran yang ada lebih banyak dialokasikan pada upaya peningkatan kualitas keterampilan kerja masyarakat, baik untuk keperluan bersaing di dunia kerja maupun modal nonfinansial dalam berwirausaha. Inilah yang dijalankan pemkab Sragen melalui program pelatihan kerja masyarakat secara gratis dan swadana di Badan Diklat. Pendidikan dalam jalur formal diasumsikan lebih banyak dititikberatkan pada pengasahan pengetahuan, sementara untuk tetap survive di lapangan dibutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan, yakni keahlian praktis, pengalaman yang memadai, dan semangat berwirausaha. Pemkot Tarakan juga tidak menerapkan pendidikan gratis. Jika di Halmahera Selatan pendidikan gratis diarahkan untuk mencapai keadilan antaretnis, Pemkot Tarakan memandang pendidikan gratis justru mengarah pada ketidakadilan berdasarkan stratifikasi sosial antara masyarakat mampu dan kurang mampu. Sebagai gantinya, diselenggarakan subsidi silang antara siswa yang mampu kepada siswa yang kurang mampu. Bentuk beasiswa yang diberikan pun terbagi atas dua jenis: beasiswa tdak mampu dan beasiswa prestasi, serta dibagikan kepada para siswa di sekolah negeri dan swasta.

4. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Buruknya fasilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat biasanya tercermin atas tiga hal. Pertama, infrastruktur dan sarana penunjang yang tidak memadai, sebaliknya justru kumuh dan tak terawat. Kedua, pelayanan kesehatan oleh tenaga medis dan ketersediaan obat-obatan. Ketiga, biaya pelayanan kesehatan yang mahal. Pemkab Jembrana, Bali misalnya , menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) untuk mengatasi problem kesehatan masyarakat. Subsidi bidang kesehatan semula diarahkan pada pengadaan obat-obatan di RSUD dan puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat. Namun, subsidi ini kemudian dialihkan langsung kepada pengguna jasa kesehatan, yakni masyarakat itu sendiri, dengan mekanisme asuransi jaminan kesehatan. Subsidi ini diberikan dalam bentuk premi biaya rawat jalan tingkat pertama di unit-unit pelayanan kesehatan yang telah melakukan kesepakatan dalam bentuk kontrak kerja dengan Badan Penyelenggara JKJ. Karena subsidi untuk obat-obatan telah dialihkan ke premi asuransi JKJ, RSUD dan puskemas mesti mencari sendiri pembiayaan untuk pengadaannya. Peserta JKJ adalah seluruh masyarakat, terutama masyarakat miskin dengan perolehan kartu keanggotaan JKJ yang bisa dipergunakan untuk menjalani pengobatan rawat jalan di unit pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta.

Di Halmahera Selatan, hal serupa dijalankan oleh pemkab melalui Badan Layanan Umum Daerah yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati. BLUD menyelenggarakan jaminan kesehaan daerah dengan sistem iuran mirip dengan premi asuransi di Jembrana. Kesehatan gratis diselenggarakan bagi seluruh masyarakat, terutama masyarakat miskin. Yang juga diprioritaskan oleh pemkab adalah pembukaan unit-unit pelayanan kesehatan di seluruh pelosok wilayah Halmahera Selatan. Hal ini menemukan urgensinya tersendiri mengingat Halmahera Selatan terdiri atas daratan dan kepulauan. Namun, diproyeksikan ke depan, melalui iuran masyarakat dalam jumlah yang terjangkau, Rp 5.000,00/ bulan, bagi tiap orang masyarakat bisa mendapatkan layanan pengobatan.

Penutup

Perubahan di daerah memang biasanya dimulai dengan pembenahan kelembagaan birokrasi pemerintah daerah sebelum akhirnya merambah pada pembenahan di sektor lain, misalnya peningkatan kualitas pendidikan dan perluasan akss masyarakat ke dalamnya, peningkatan mutu kesehatan, penggalian potensi daerah untuk melakukan pembangunan berbasis keunggulan lokal, penggalakan usaha-usaha di bidang jasa, dll. Beberapa penelitian hingga kini masih menemukan bahwa perubahan-perubahan pada aparatur pemda masih terkait erat dengan langgam keterikatan sistem yang diberlakukan secara birokratis. Belum ada penemuan mutakhir bahwa perubahan tersebut mencakup perubahan secara ideologis dan paradigmatik, dua hal yang justru menjadikan perubahan lebih permanen tanpa ketergantungan pada sistem dan figur kepala daerah.

Hal yang sangat penting adalah penggunaan manajemen strategis dalam mengelola aparat pemerintah daerah. Manajemen strategis, yang diarahkan dengan pemikiran yang strategis pula, akan menjamin keberlangsungan pembangunan karena telah memperhitungkan keuntungan sekaligus risiko di masa depan, jauh melampaui usia periode kepemimpinan seorang kepala daerah. Di samping itu, manajemen strategis juga menjadikan pemda turut mencurahkan perhatian mereka pada sektor-sektor yang memberikan manfaat dalam jangka menengah dan panjang, misalnya sektor pendidikan dan kesehatan. Namun, dari banyak penelitian di berbagai daerah, peran kepala daerah sebagai inisiator reformasi dan inovasi pemda dalam pembangunan regional merupakan faktor penting yang tak bsa ditawar kembali keberadaannya. Manajemen strategis yang seharusnya dijalankan pemda bisa berjalan dengan pola pikir visioner kepala daerah beserta aparaturnya agar fenomena Renstrada (rencana strategis daerah) yang kini hanya menjadi dokumen bisu seakan tiada keharusan bagi pemda untuk menerapakannya tidak berulang lagi di masa selanjutnya.

Daftar Kepustakaan:

World Bank, Governance and Development, Washington D.C. (1992).

Amartya Zen, Development as Freedom, New York:Alfred A. Knopf, Inc. (1999).

Asian Development Bank (ADB), Good Governance and Anticorruption: The Road

Forward for Indoneisa, makalah yang disajikan pada pertemuan CGI VIII di Paris, Juli 1999.

Osborne dan Gaebler, Reinventing Government: How the Entrepreneurial Spirit is Transforming the Public Sector, New York: Plume (1993

Rochman, Meuthia Ganie, Good Governance dan Tiga Struktur Komunikasi Rakyat dan Pemerintah, makalah yang disajikan pada Seminar “Good Governance dan Reformasi Hukum” di Jakarta, Agustus 1998.

World Bank, Governance and Development, Washington D.C. (1992).


»»  Baca Selengkapnya...