Bilangan 0561 & Prediksi Kal Bar
2015 Menuju “JALAN LURUS”
Turiman Fachturahman Nur
Makna sebuah “kemerdekaan” bagi Kalimantan Barat yang dahulu bekas daerah
istimewa Kalimantan Barat tentu akan berbeda dibandingkan dengan Provinsi di
Kalimantan lainnya, mengapa ada sebuah keunikan tersendiri, yaitu Ibu kotanya
yang bernama Kota Pontianak berada pada titik garis khatulistiwa dengan
memiliki kode yang memberikan sebuah “sandi kode” yang bersifat spiritual,
yaitu 0561, karena angka inipun merupakan ayat-ayat kauniyah.
Pertanyaannya yang perlu diajukan adalah apa makna bilangan 0561 itu ?
Bilangan 0 memiliki makna “Zero” artinya kekosongan, tetapi jika dihubungkan dengan qalbu manusia adalah “kebersihan” sebuah pesan Iqro, yaitu “bersihkan qalbumu dari sesuatu yang membelengu hatimu”, yaitu prasangka, persepsi atau sifat –sifat syetaniah atau posisi zero yang bermakna obyektifivitas, sedangkan bilangan 5 dalam tataran kenegaraan kita ingat lima sila dari Pancasila yang maknanya lima dasar, tetapi pada tataran spiritual bilangan itu berkaitan dengan Rukun Islam yang lima salah satunya 5 kali sholat fardhu dan bilamana dikaitkan dengan Struktur Surah dalam Al-Qur’an, maka surah ke 5 adalah Al Maidah artinya sebuah hidangan dan sebaik-baiknya hidangan bagi qalbu manusia adalah Zikir dan sebaik-baiknya zikir adalah IQRO Al-Qur’an artinya tidak sekedar dibaca Utlu tetapi dikaji QS 96 Ayat 1-5 dan QS 29 Ayat 45, namun apibila kita kaitkan dengan subtansi yang berada pada Surah ke 5 itu sendiri Surah Al Maidah ada sebuah pesan tersirat dan tersurat, yaitu pada surah ke 5 ayat 35 ,bahwa ada sebuah perintah Allah kepada umat manusia yang juga bertempat tinggal di bumi Kalimantan Barat perlu menyadari bersama, yaitu ”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan” QS 5 Ayat 35 pada ayat ini memberikan makna bagi orang-orang beriman di bumi Kalimantan Barat atau lebih khusus bagi masyarakat kota Pontianak, untuk selalu mencari jalan bagaimana mendekatkan diri kepada Allah dan Allah memnberikan kebebasan untuk mencari jalan dan apa bila jalan itu sudah ketemu, maka berjihadlah pada jalan itu, bukankah bermakna sebuah panduan yang tidak lain adalah Al-Qur’an dan As Sunnah, sedangkan bilangan 6 adalah berkaitan dengan Rukun Iman, tetapi bilangan itu dikaitkan dengan struktur Al-Qur’an sebagai hudalinas yang bersifat universal QS 38 ayat 138 dan QS 45 ayat 20, maka Struktur Surah ke 6 adalah Al An’aam artinya binatang ternak, apa maknanya bukankah binatang ternak sesuatu yang bermanfaat dan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, tetapi apabila merenungkan Surah ke 6 Ayat 114-115 menyatakan :”Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan Al-Qur’an kepadamu dengan terperinci ? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka mengetahui bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya, Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. Telah sempurnakanlah kalimat Tuhanmu Al-Qur’an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Sebuah pesan spiritual bagi orang-orang yang beriman untuk berhakimkan kepada Allah melalui konstitusi tertingginya hidupnya yaitu Al-Qur’an sebagai hudalinas dan lintas manusia apapun sukunya, apapun agamanya, dan universalnya inilah Al-Qur’an yang tidak ada perubahan didalannya.
Bilangan 0 memiliki makna “Zero” artinya kekosongan, tetapi jika dihubungkan dengan qalbu manusia adalah “kebersihan” sebuah pesan Iqro, yaitu “bersihkan qalbumu dari sesuatu yang membelengu hatimu”, yaitu prasangka, persepsi atau sifat –sifat syetaniah atau posisi zero yang bermakna obyektifivitas, sedangkan bilangan 5 dalam tataran kenegaraan kita ingat lima sila dari Pancasila yang maknanya lima dasar, tetapi pada tataran spiritual bilangan itu berkaitan dengan Rukun Islam yang lima salah satunya 5 kali sholat fardhu dan bilamana dikaitkan dengan Struktur Surah dalam Al-Qur’an, maka surah ke 5 adalah Al Maidah artinya sebuah hidangan dan sebaik-baiknya hidangan bagi qalbu manusia adalah Zikir dan sebaik-baiknya zikir adalah IQRO Al-Qur’an artinya tidak sekedar dibaca Utlu tetapi dikaji QS 96 Ayat 1-5 dan QS 29 Ayat 45, namun apibila kita kaitkan dengan subtansi yang berada pada Surah ke 5 itu sendiri Surah Al Maidah ada sebuah pesan tersirat dan tersurat, yaitu pada surah ke 5 ayat 35 ,bahwa ada sebuah perintah Allah kepada umat manusia yang juga bertempat tinggal di bumi Kalimantan Barat perlu menyadari bersama, yaitu ”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan” QS 5 Ayat 35 pada ayat ini memberikan makna bagi orang-orang beriman di bumi Kalimantan Barat atau lebih khusus bagi masyarakat kota Pontianak, untuk selalu mencari jalan bagaimana mendekatkan diri kepada Allah dan Allah memnberikan kebebasan untuk mencari jalan dan apa bila jalan itu sudah ketemu, maka berjihadlah pada jalan itu, bukankah bermakna sebuah panduan yang tidak lain adalah Al-Qur’an dan As Sunnah, sedangkan bilangan 6 adalah berkaitan dengan Rukun Iman, tetapi bilangan itu dikaitkan dengan struktur Al-Qur’an sebagai hudalinas yang bersifat universal QS 38 ayat 138 dan QS 45 ayat 20, maka Struktur Surah ke 6 adalah Al An’aam artinya binatang ternak, apa maknanya bukankah binatang ternak sesuatu yang bermanfaat dan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, tetapi apabila merenungkan Surah ke 6 Ayat 114-115 menyatakan :”Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan Al-Qur’an kepadamu dengan terperinci ? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka mengetahui bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya, Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu. Telah sempurnakanlah kalimat Tuhanmu Al-Qur’an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Sebuah pesan spiritual bagi orang-orang yang beriman untuk berhakimkan kepada Allah melalui konstitusi tertingginya hidupnya yaitu Al-Qur’an sebagai hudalinas dan lintas manusia apapun sukunya, apapun agamanya, dan universalnya inilah Al-Qur’an yang tidak ada perubahan didalannya.
Bilangan kesatu 1 dari empat digit kode aera 0561
bermakna adalah Tauhid atau apabila ditransper kedalam struktur surah adalah
surah ke 1, yaitu Al Fatehah, bermakna Pembukaan, Mukadimah atau “pintu
gerbang’ Al-Qur’an yang intinya adalah Mustaqiim atau Jalan Yang Lurus,
pertanyaannya adalah apa itu jalan yang lurus itu ?
Jika kita eksplorasi kata Mustaqiim dalam struktur
huruf arab/hijaiyah, maka terdiri dari huruf pertama huruf Mim yaitu huruf
urutan ke 24 dan bilangan ini apabila dihubungkan dengan struktur surah adalah
surah ke 24, yaitu bernama surah An Nur yang maknanya adalah cahaya bukankah
Al-Qur’an itu cahaya di atas cahaya berlapis-lapis QS 24 Ayat 34-35. Huruf
kedua adalah Siin yaitu huruf ke 12 dan bilangan 12 apabila dihubungkan
ke surah adalah Surah Yusuf sebuah pribadi yang bercahaya, sesungguhnya pada
kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan
kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman QS 12 Ayat 111. Kemudian huruf berikutnya adalah Ta
yaitu huruf ke 3 dan bilangan 3 ini apabila dihubungkan dengan struktur surah
dalam Al-Qur’an adalah surah Al Imran, sebuah pesan tersirat dan tersurat untuk
mencontoh keluarga Imran, tetapi maaf bukan Imron teroris, sesungguhnya dalam
keluarga Imron ada teladan didalamnya, “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam,
Nuh, keluarga Ibrahim dan Keluarga Imran melebihi segala umat dimasanya
masing-masing, sebagai satu keturunan yang sebagian keturunan dari yang lain.
Dan Allah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui QS 3 Ayat 33-34 dan pada surah ke
3 Al Imran ayat 68 juga ada sebuah pesan spiritual yaitu : “Sesungguhnya orang
yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikuti dan Nabi ini
Muhammad, serta orang-orang yang beriman kepada Muhammad dan Allah adalah
Pelindung semua orang-orang yang beriman. Pertanyaannya adalah apa yang diikuti
? dari Ibrahim tidak lain adalah tauhidnya dan apa yang diikuti dari Nabi
Muhammad adalah akhlaknya, yaitu Akhlaknya Nabi seperti apa –apa yang
diperintah Allah di dalam Al-Qur’an.
Huruf selanjutnya dari kata mustaqiim berikutnya adalah huruf Qaf adalah huruf ke 21 dan bilangan ke 21 apabila dihubungkan ke struktur surah adalah Al Anbiya yaitu para Nabi, sebuah pesan untuk mengikuti jejak para Nabi dan Nabi yang sering disalawatkan ketika sholat adalah Ibrahim surah ke 14 dan Muhammad surah ke 47, sebuah pesan untuk bertauhid seperti Ibrahim dan berakhlak seperti Muhammad bagi yang mengikuti jejaknya. Apabila bilangan 14 dan 47 dipasangkan dengan cara menjumlahkan 14 ditambah 47 menghasilkan bilangan 61 lihat surah ke 61 bernama Ash Shaff artinya Barisan, apa pesan spiritualnya wahai orang beriman rapatkan barisan agar kamu tidak bercerai berai, renungkan QS 61 ayat 1-3 yang menyatakan “Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Kemudian ada pesan spiritual pada ayat berikutnya: “Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan” bukan sebuah pesan spiritual bagi kita yang tinggal di bumi khatulistiwa, mengerjakan sesuatu yang tidak bermanfaat dan dibenci oleh Allah salah satu merusak lingkungan hidup.
Huruf selanjutnya dari kata mustaqiim berikutnya adalah huruf Qaf adalah huruf ke 21 dan bilangan ke 21 apabila dihubungkan ke struktur surah adalah Al Anbiya yaitu para Nabi, sebuah pesan untuk mengikuti jejak para Nabi dan Nabi yang sering disalawatkan ketika sholat adalah Ibrahim surah ke 14 dan Muhammad surah ke 47, sebuah pesan untuk bertauhid seperti Ibrahim dan berakhlak seperti Muhammad bagi yang mengikuti jejaknya. Apabila bilangan 14 dan 47 dipasangkan dengan cara menjumlahkan 14 ditambah 47 menghasilkan bilangan 61 lihat surah ke 61 bernama Ash Shaff artinya Barisan, apa pesan spiritualnya wahai orang beriman rapatkan barisan agar kamu tidak bercerai berai, renungkan QS 61 ayat 1-3 yang menyatakan “Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Kemudian ada pesan spiritual pada ayat berikutnya: “Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan” bukan sebuah pesan spiritual bagi kita yang tinggal di bumi khatulistiwa, mengerjakan sesuatu yang tidak bermanfaat dan dibenci oleh Allah salah satu merusak lingkungan hidup.
Selanjutnya huruf berikutnya dari kata mustaqiim
adalah huruf Ya yaitu huruf ke 30 dan bilangan 30 jika dihubungkan
dengan struktur surah adalah surah Ar Rum, artinya bangsa bukankah bangsa yang
kuat itu dimulai dari pribadi-pribadi yang muslim dan keluarga yang sakinah dan
mawadah serta warahmah dan pada surah Ar Rum 30 ini ada sebuah pesan spiritual,
yaitu :’Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Dien Allah tetaplah atas
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah itulah Dien yang lurus, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya
serta dirikanlah sholat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan
mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa
yang ada pada golongan mereka. QS 30 Ayat 30-32. Ini adalah sebuah pesan agar
manusia bijak. Dan ayat-ayat di atas juga sebuah pesan itu menjaga persatuan
umat manusia.
Huruf selanjutnya adalah Mim yang merupakan
huruf terakhir dari rangkaian kata mustaqiim dan huruf mim adalah huruf ke 24
dan maknanya jika dihubungkan dengan struktur surah dalam Al-Qur’an adalah
Cahaya, pada surah ke 24 ayat 34, 35 menyatakan: “Dan sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh
dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang
yang bertaqwa, Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi, perumpamaan cahaya
Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus yang di dalamnya ada pelita
besar. Pelita itu didalam kaca dan kaca-kaca itu seakan-akan bintang yang
bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak
berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak sebelah timur dan tidak pula
sebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi walaupun tidak
disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis Allah membimbing kepada
Cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan perumpamaan
bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Yang terpenting pada kata mustaqiim atau jalan yang
lurus adalah perintah kepada manusia, yaitu dengan menjumlah urutan bilangan
setelah ditransfer dari struktur huruf ke struktur digital atau angka, yaitu
huruf Mim –huruf ke 24, huruf Siin ke 12, huruf Ta huruf
3, huruf Qaf ke 21, huruf Ya ke 30 dan huruf mim kembali
ke 24 dan akumulasinya adalah 24 + 12 + 3 + 21 + 30 + 24 = 114 , bukankah surah
ke 114 bernama An Naas yang artinya manusia, dan pada surah ini ada pesan
spiritual: “Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang memelihara Manusia,
Raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan /bisikan syaitan yang biasa
tersumbunyi, yang membisikan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin
dan manusia QS 114 ayat 1-6. Tetapi pesan terbesarnya adalah Manusia meminta
jalan yang lurus yaitu Mustaqiim yang dijumlah secara digital adalah 114,
bukankah 114 surah, 30 Juz dan 6236 ayat itu struktur Al-Qur’an.
Pertanyaan apa kaitannya dengan bagi Kal-Bar 2015 jika distruktur dalam
bahasa angka 2015 = 2 + 0+ 1+ 5= 8 Delapan dalam tataran surah Quran adalah
Surah 8, yakni Surah Al-Anfal (bahasa Arab:الأنفال, al-Anfāl,
"Harta Rampasan Perang") adalah surah
ke-8 pada al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 75 ayat dan termasuk
golongan surah-surah Madaniyah. Surah ini dinamakan Al-Anfal
yang berarti harta rampasan perang berhubung kata Al-Anfal terdapat pada
permulaan surah ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surah ini ialah
tentang harta rampasan perang, hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan
peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas, surah ini diturunkan
berkenaan dengan perang Badar yang terjadi pada tahun 2 H.
Peperangan ini sangat penting artinya, karena merupakan peristiwa yang
menentukan jalan sejarah Perkembangan Islam.
Pada waktu itu umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat
mengalahkan kaum musyrik yang berjumlah besar dan memiliki perlengkapan yang
cukup, dan mereka dalam peperangan ini memperoleh harta rampasan perang yang
tidak sedikit. Oleh sebab itu timbullah masalah bagaimana membagi harta-harta
rampasan perang itu, maka kemudian Allah menurunkan ayat pertama dari surah ini.
Adapun isi pokoknya adalah berkaitan dengan : Pertama, Keimanan: Allah
selalu menyertai orang-orang yang beriman dan melindungi mereka; menentukan
hukum-hukum agama itu hanyalah hak Allah; jaminan Allah terhadap kemenangan
umat yang beriman; 'inayat Allah terhadap orang-orang yang bertawakkal;
hanyalah Allah yang dapat mempersatukan hati orang yang beriman;
tindakan-tindakan dan hukum-hukum Allah didasarkan atas kepentingan umat
manusia; adanya malaikat yang menolong barisan kaum muslimin
dalam perang Badar; adanya gangguan-gangguan syaitan pada orang-orang mukmin
dan tipu daya mereka pada orang-orang musyrikin; syirik
adalah dosa berat. Kedua, Hukum-hukum: Aturan pembagian harta rampasan perang;
kebolehan memakan harta rampasan perang; larangan lari/mundur dalam peperangan;
hukum mengenai tawanan perang pada permulaan Islam; kewajiban taat kepada
pimpinan dalam perang; keharusan mengusahakan perdamaian; kewajiban
mempersiapkan diri dengan segala alat perlengkapan perang; ketahanan mental,
sabar dan tawakkal serta mengingat Allah dalam peperangan; tujuan perang dalam
Islam; larangan khianat kepada Allah dan Rasul serta amanat; larangan
mengkhianati perjanjian. Ketiga, Kisah-kisah: Keengganan beberapa orang
Islam ikut perang Badar, suasana kaum muslimin di waktu perang Badar,
sebelumnya, sesudahnya dan waktu perang berlangsung; keadaan Nabi Muhammad
SAW sebelum hijrah
serta permusuhan kaum musyrikin terhadap beliau; orang yahudi
membatalkan perjanjian damai dengan Nabi Muhammad s.a.w.; kisah keadaan orang
kafir musyrikin dan Ahli Kitab serta keburukan orang-orang munafik.
Dan keempat dan lain lain: Pengertian iman, tanda-tandanya dan sifat-sifat
orang yang beriman; sunnatullah pada seseorang dan masyarakat.
Maknanya Kal-Bar Tahun 2015 ini adalah sebuah prediksi akan terjadi
“peperangan” antara kaum penganut paham materialiasme yang akarnya
individualisme atau hubuduniah dengan orang-orang yang berpaham golongan yang
mementingkan komunitasnya, dan masyarakat akan dibuat dalam kebimbangan antara
“bergabung dengan peluang bisnis” konvensional atau bergabung dengan peluang
bisnis waralaba dan net work marketing (MLM), namun akan dimenangkan dengan
mensinergikan keduanya, artinya jalan konvesional tetap berjalan tetapi ia juga
mempunyai peluang yang besar untuk bergabung dengan MLM yang dipilih secara
selektif dan cermat serta cerdas, karena “banyak pejabat di kalbar “korban MLM”
money game. Mereka masih “trauma” tetapi mulai memahami apa sesungguh dan
makna sebenarnya MLM itu. Hal ini sudah jamannya digital oleh karena jika
bisnis tidak hadir di duia internet, maka bisnisnya akan lamban, mereka akan
mencari bisnis berbasis teknologi informasi on line dan menjadi pilihan
yang menguntungkan di tahun 2015, karena kta suka atau tidak suka akan
mememasuki sebuah era globalisasi regional khususnya di kawasan asia, akan
menjadi rebutan “pasar internasional”, oleh karena itu regulasi yang mendukung
kondisi ini harus dievaluasi dan segera direvisi secara masif, agar birokrasi
bisa membaca peluang dalam mendukung kebijakan berbasis ekonomi regional yang
sudah dihadapan mata, yaitu MEI ASIA Global 2015, namun banyak kendala, yaitu
kita masih dihadapkan dengan “orang-orang munafik” walaupun tersebut komunitas-komunitas
dari orang-orang yang istiqomah dengan nilai-nilai kebaikan “kejujuran dan
keadilan” sangat dirindukan. Pada Tahun 2015 bisa ikut dan sangat
berperan besar dalam menghadapi situasi tahun 2015, walaupun taraf
pendidikannya tidak tinggi tetapi memiliki jiwa wiraswasta dan semangat juang
yang tinggi dan memiliki naluri membaca peluang bisnis yang sangat dibutuhkan
untuk membangun aset dan pendapatan pasif, sedang pada sisi lain untuk sisi
penegakan hukum, di tahun 2015 akan banyak birokrasi yang tersangkut hukum
sebagai akibat buah dari prilaku munafiknya dan “menumpuk harta” dengan
kekuasaan ditangannya. Kemudian fenomena alam, yakni banyaknya bencana akibat
ulah manusia terhadap lingkungan, serta terkuaknya fenomena gaib di tujuh
wilayah hunian orang “kebenaran di Kal-bar” yang memiliki teknologi tinggi dan
peradaban yang tinggi serta banyak akan terjadi orang-orang di kalbar terserang
penyakit ain atau non medikal atau mencari “jatidiri” melalui jalan spiritual
dan ada banyak penyakit yang berada diluar analisis medikal. Orang-orang
merindukan komunitas yang bisa berbagi masalah bisnis dan kehidupan kedepan,
karena banyak orang belu siap pensiun “bingung” melakukan perencanaan
kehidupan. Gelar akademik yang disandang hanya menjadi formalitas dan tak
sebanding dengan kemampuan talentanya. Pada sisi kebijakan-kebijakan yang akan
diambil harus mampu menyerap dan pendampingan dari komunitas-komunitas yang
tumbuh di masyarakat. Di Kal Bar akan banyak orang-orang yang melakukan
sinergisitas diluar bidangnya, karena terbukanya wawasan atau pola
pikirnya bahwa mereka tak mau jadi penonton di daerahnya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar